TEMPO Interaktif, Jakarta: Sampah yang akan dibuang ke tempat pengolahan sampah terpadu di Desa Ciangir, Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, akan diolah sampai habis.
"Akan diolah menjadi kompos, briket, dan sisanya dibakar untuk dijadikan tenaga listrik," kata Eko Bharuna, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Ahad (17/5).
Menurut Eko, sampah dari Jakarta yang akan diolah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Ciangir sebanyak 2.500 ton per hari. "Sebanyak 700 ton digunakan untuk membuat kompos dan 750 ton diolah menjadi briket," jelas Eko.
Eko menambahkan, dari pembuatan kompos dan briket itu, akan menyisakan residu sebesar 10 persen. "Residu beserta 1.050 ton sampah yang tersisa kemudian akan dibakar dan menghasilkan gas untuk turbin tenaga listrik," kata dia.
Pemerintah Jakarta dan Kabupaten Tangerang akan memandatangani kerja sama proyek Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Ciangir Tangerang bulan ini. Hal ini dilakukan agar instalasi senilai Rp 700 miliar itu bisa beroperasi pertengahan tahun depan. Warga Ciangir resah pada rencana pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu tersebut sebab dikhawatirkan menimbulkan bau.
Mengenai masalah bau, kata Eko, sudah dipikirkan untuk memberi biaya kompensasi (tipping fee). Bentuk kompensasi akan disamakan dengan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang.
EKA UTAMI APRILIA