Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspadai Resiko Hipertensi  

image-gnews
www.doctorq.ca
www.doctorq.ca
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Mendengar ibunya jatuh sakit, Vina, 29 tahun, langsung menelepon kakaknya yang satu kota dengan orang tuanya itu. "Biasa, tekanan darah mami naik lagi," ini penjelasan si kakak dengan nada enteng. Tekanan darah tinggi itu biasa? Kalimat itu membuat ibu muda beranak satu itu langsung mengernyitkan kening. Benarkah?

Dr Santoso Karokaro, SpKJ, menyebutkan, sekelompok masyarakat memang menganggap remeh soal tekanan darah tinggi. "Orang menganggap hipertensi tidak berbahaya karena tidak banyak orang meninggal akibat penyakit ini." Justru sebaliknya, ia mengungkapkan, hipertensi sangat berbahaya. "Penderita bisa mati akibatnya dan benar-benar mati karenanya," ia menegaskan. Di Amerika Serikat, orang meninggal setiap dua menit karena tekanan darah tinggi dan komplikasinya.

Spesialis jantung dan pembuluh darah ini pun menjabarkan, penyakit ini meningkatkan risiko gagal jantung, penyakit jantung koroner, demensia, kerusakan ginjal, stroke, kebutaan, hingga kematian. Ada fakta penting pula bahwa seseorang dengan hipertensi tidak harus menunggu bertahun-tahun sebelum mengalami komplikasi. "Hipertensi bisa menyerang tanpa peringatan dan serangan pertama bisa merupakan serangan yang terakhir."

Apalagi, ia menyebutkan, hipertensi tidak membuahkan keluhan, dan tanda khas akibat hal itu disebut "pembunuh diam-diam". Diperkirakan satu dari empat penderitanya tidak mengetahui tekanan darahnya tinggi. Dan jelas-jelas, Santoso menegaskan, kondisi hipertensi tidaklah normal. Meski banyak orang menyebutkan bahwa tekanan darah di atas normal sebagai hal wajar. "Hipertensi dianggap hal biasa karena terkait gaya hidup modern juga." Ia menyebutkan, kegemukan, asupan garam yang tinggi, dan alkohol adalah penyebab yang sering ditemukan dari waktu ke waktu.

Karena itu, dalam manajemen hipertensi, dilakukan diet khusus. Salah satunya dengan pengurangan asupan garam. Karena itulah, tahun ini tema Hari Hipertensi Dunia yang diperingati setiap 17 Mei menyangkut garam dan hipertensi. Studi juga menunjukkan hubungan linear antara asupan garam yang berlebih dan tekanan darah tinggi.

Dalam diskusi dan demo masak yang digelar perusahaan farmasi Novartis dan Yayasan Jantung Indonesia, Santoso menyebutkan, bila asupan garam dikurangi menjadi 6 gram per hari, akan menyebabkan penurunan tekanan darah hingga mengurangi 24 persen risiko kematian akibat stroke dan 18 persen kematian karena penyakit jantung koroner. Belum langkah lain yang mencakup gaya hidup, seperti penurunan berat badan, diet khusus untuk hipertensi yang disebut dietary approaches to stop hipertension (DASH), latihan fisik, dan pengurangan asupan minuman beralkohol. Setiap langkah itu memberi efek yang berarti bagi penurunan tekanan darah (lihat tabel).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Indonesian Society of Hipertension, dr Adre Mayza, SpSK, pun mengingatkan, sebagai silent killer, hipertensi tak hanya mengundang kematian yang tinggi, tapi juga biaya nan besar. "Komplikasi pada pasien hipertensi membuat pembiayaan menjadi tinggi," ujar spesial saraf ini. Lengkaplah penderitaan!

RITA NARISWARI

Info

1. Tiga dari 10 orang dewasa menderita tekanan dari tinggi karena terlalu banyak mengkonsumsi garam.
2. Rata-rata asupan garam per hari di banyak negara 12 gram per hari atau lebih dari dua kali lipat rekomendasi WHO. Di Indonesia, menurut data InaSF, bahkan mencapai 15 gram.
3. Ada hubungan linear antara asupan garam tinggi dan hipertensi.
4. Mengurangi asupan garam sedikit saja bisa berdampak besar untuk kesehatan. Namun, tentu saja bisa mengurangi risiko hipertensi.
5. Peluang tekanan darah tinggi meningkat seiring pertambahan usia.
6. Tekanan darah nan tinggi mengundang risiko gagal jantung, penyakit jantung koroner, demensia, kerusakan ginjal, stroke, kebutaan, hingga kematian. l


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

5 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

7 hari lalu

Resep gulai kambing ala India yang bisa menjadi alternatif menu idul adha
5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

Orang yang menderita hipertensi sangat disarankan menghindari 5 menu lebaran berikut ini.


5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

12 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

Dengan memperhatikan asupan makanan sehari-hari, penderita hipertensi dapat mengurangi risiko komplikasi yang mungkin timbul akibat kondisi tersebut.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

30 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Tips Ginjal Sehat, Hindari Konsumsi Makanan Tinggi Garam

34 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Tips Ginjal Sehat, Hindari Konsumsi Makanan Tinggi Garam

Ada beberapa cara penting untuk mencegah penyakit ginjal sejak dini. Salah satu yang utama adalah dengan hindari konssumsi makanan tinggi natrium.


Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

35 hari lalu

Ilustrasi ginjal. thestatesman.com
Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

Sebagian besar orang dengan penyakit ginjal tidak merasakan gejala pada tahap awal dan baru menyadarinya setelah masuk tahap lanjut.


Inilah Tanda-tanda Awal Serangan Jantung

42 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Inilah Tanda-tanda Awal Serangan Jantung

Serangan jantung memiliki tanda-tanda awal. Apa saja?


Spesialis Jantung Ungkap Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Belum Tentu Hipertensi

55 hari lalu

Petugas KPPS menjalani perawatan di ruang rawat inap Puskesmas Telaga, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Kamis, 15 Februari 2024. KPU Kabupaten Gorontalo mencatat 18 petugas KPPPS harus menjalani perawatan akibat sakit dan kelelahan pada pelaksanaan Pemilu 2024. ANTARA/Adiwinata Solihin
Spesialis Jantung Ungkap Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Belum Tentu Hipertensi

Penyebab ratusan petugas KPPS meninggal dunia setelah menjalankan tugasnya pada Pemilu 2024 belum tentu hipertensi. Berikut penjelasan pakar.


Pakar Bagi Saran Mencegah Penyakit Ginjal Kronis, Awali dari Cek Urine

55 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Pakar Bagi Saran Mencegah Penyakit Ginjal Kronis, Awali dari Cek Urine

Pakar menyebut pemeriksaan fungsi ginjal dan urine adalah cara efektif mencegah penyakit ginjal kronis. Kapan harus dilakukan?


71 Petugas KPPS Meninggal Antara Lain karena Kelelahan dan Hipertensi, Kenali 5 Bahaya Darah Tinggi

56 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
71 Petugas KPPS Meninggal Antara Lain karena Kelelahan dan Hipertensi, Kenali 5 Bahaya Darah Tinggi

Hingga 18 Februari, terhitung 71 petugas KPPS meninggal antara lain karena kelelahan kronis, penyakit jantung hingga hipertensi atau darah tinggi.