TEMPO Interaktif, Jakarta: Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang membantah ada unsur kelalaian dalam penanganan Serly Purnamasari, 11 tahun yang tewas usai menjalani operasi dirumah sakit milik pemerintah itu." Langka-langkah tindakan sesuai prosedur," ujar Direktur RSUD Tangerang dokter Makentur.J.N Mamahit, Senin 18/5.
Mamahit mengatakan pasien mengalami infeksi dibagian perut yang mana infeksi tersebut sudah meluas ke usus besar, indung telur dan dinding rahim." Pasien mengalami radang infeksi rongga perut,"katanya.
Saat datang ke rumah sakit, kata Mamahit, kondisi pasien sudah parah." Pasien sudah mengalami sakit bagian perut sejak empat hari sebelum dilarikan ke rumah sakit,"tutur Mamahit. Keluhan nyeri perut secara terus menerus disertai muntah diduga karena infeksi yang luas dibagian perut.
Menyikapi adanya unsur kelalaian dari keluarga pasien karena tidak cepat ditangani, Mamahit mengatakan, pihak rumah sakit memerlukan waktu untuk membuat persiapan operasi. Pasien diperiksa kondisi kesehatannya." Tidak serta-merta melakukan tindakan pembedahan,"katanya.
Kamis malam, tim dokter RSUD Tangerang melakukan operasi dengan membedah bagian rongga perut pasien. Tindakan itu, kata Mamahit, dilakukan karena infeksi diperut korban yang sudah meluas. Setelah dioperasi pasien dirawat diruang perawatan.
Namun, tak lama kemudian, pasien mengalami demam tinggi dan kejang-kejang. Dokter sempat melakukan pertolongan paru, tapi akhirnya pasien meninggal." Meninggalnya pasien karena infeksi yang sudah meluas,"ucap Mamahit.
Meski pasien meninggal, Mamahit membantah jika operasi yang telah dilakukan gagal." Tidak gagal karena dalam kasus seperti ini kemungkinan untuk hidup memang tipis,"katanya. Mamahit mempersilahkan pihak keluarga untuk melakukan otopsi agar memperoleh fakta yang sebenarnya.
JONIANSYAH