Sri Sultan menyambut Kalla dan Wiranto di pintu gerbang barat Keraton Yogyakarta. Seusai pertemuan, Sultan menggelar jumpa pers bersama Kalla dan Wiranto di Gedhong Jene, kompleks Keraton Yogyakarta.
Menurut Kalla, kesediaan Sultan untuk jumpa pers bersama merupakan dukungan bagi dirinya dan Wiranto. "Tentu harus ada kerja sama. Kami berpikir soal kesatuan dan budaya sebagai perekat bangsa," ujar Kalla.
Sultan mengatakan, jika jadi pemimpin negara, pasangan ini jangan sampai menggadaikan negara kepada kepentingan asing. "Saya bukan anti kepada orang asing, tapi bagaimana investasi itu untuk sebesar-sebesar kepentingan bangsa," kata Sultan.
Sultan pun mengaku tengah mempertimbangkan untuk menjadi juru kampanye nasional bagi pasangan itu. "Kami pertimbangkanlah," kata Sultan, yang pernah bersitegang dengan Kalla ketika sama-sama berupaya mendapat dukungan Golkar untuk maju menjadi calon presiden.
Selain sowan ke raja Yogya, Kalla-Wiranto menemui sejumlah tokoh agama. Pasangan ini menemui mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafi'i Ma'arif di kediamannya di Jalan Halmahera, kompleks Nogotirto.
"Buya (Syafi'i) sudah melantik saya sebagai presiden jauh sebelum kampanye. Jadi malu hati kalau tidak datang ke sini," kata Kalla.
Sebelumnya, Syafi'i memang pernah mengatakan, "JK is the real president." Penilaian itu dilontarkan saat Kalla dan Susilo Bambang Yudhoyono masih sepakat melanjutkan duet mereka. "Kenyataannya seperti itu. Saya tidak kampanye lho ya, tidak kampanye," ujar Syafi'i.
Rombongan Kalla-Wiranto juga menemui pemimpin Pesantren Al-Munawwir, Kiai Haji Ali Maksum, di Krapyak, dan pemimpin Pesantren Tegalrejo, Kiai Haji Abdurrahman Khudori.
"Kami mohon doa restu. Tapi itu saja tidak cukup," kata Wiranto di Tegalrejo. "Kalau nggak nyontreng, ya, nggak cukup karena yang dihitung contrengannya."
Meski jelas-jelas meminta dukungan, Wiranto menolak manuvernya disebut kampanye. Alasan dia, Komisi Pemilihan Umum belum mengumumkan secara resmi pasangan calon presiden-wakil presiden yang lolos seleksi. "Belum ada kampanye. Saya boleh omong apa pun, karena belum diputuskan KPU," ujar Wiranto.
KURNIASIH BUDI. BERNADA RURIT. HERU