TEMPO Interaktif, Jakarta: Warga Kabupaten Tangerang mengeluhkan kondisi jalan yang banyak rusak yang saat ini terjadi diwilayah itu. Sejumlah ruas jalan yang tingkat kerusakannya sangat parah tidak saja menganggu jalur perekonomian warga setempat tapi juga membahayakan pengguna jalan.” Banyak penggendara yang terguling,” ujar Hamidah, 45 tahun, warga Mauk, Kabupaten Tangerang, kepada Tempo.
Jalan yang dimaksud Hamidah salah satunya adalah, Jalan Raya Mauk yang berada didepan gang masuk rumahnya. Tempo yang sempat menelusuri salah satu jalan utama di Kabupaten Tangerang yang padat kendaraan itu, Minggu 24/5, mendapati jalan itu rusak parah dan berlubang. Ratusan lubang besar dan kecil tersebar di jalur utara Tangerang itu.
Lubang menganga sepanjang tiga meter dengan kedalaman 10-20 centimeter hampir terjadi disetiap jalan. Tempatnya yang berada ditengah jalan semakin membuat susah para pengendara.” Kami harus menjaga keseimbangan kendaraan agar tidak terbalik,” ujar Ujang, salah seorang sopir angkutan umum.
Jalan Raya Mauk merupakan salah satu jalur lingkar utara yang menghubungkan Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dengan wilayah Pantai Utara Tangerang. Jalan sepanjang 12 Kilometer ini termasuk ruas jalan yang dibangun tahun 2007 dengan dana Rp 125 Milyar yang merupakan dana pinjaman bank Jabar.
Selain jalan Raya Mauk, kondisi serupa terjadi di jalan Raya Kresek. Jalan yang menghubungkan Ibukota Kabupaten Tangerang, Tigaraksa dengan wilayah Utara Tangerang itu rusak disana-sini. Bahkan, jalan berlubang yang sangat besar dengan ukuran satu kendaraan sedan ini dibiarkan saja. Padahal letak lubang besar itu berada di tengah jalan yang akan masuk ke pasar Sentiong, Balaraja.” Kami sudah pernah protes dengan menanami jalan ini dengan pohon pisang, tapi tidak juga diperhatikan,” ujar Suswara, salah seorang warga.
JONIANSYAH