"Tidak menutup kemungkinan kami akan menaikkan kepemilikan menjadi 31 persen karena Medco akan menurunkan sahamnya jadi 18 persen," ujar Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, Senin (25/5) di Jakarta, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat RI.
Saat ini Donggi-Senoro LNG dimiliki tiga perusahaan: Mitsubsihi (51 persen), Pertamina (29 persen), dan Medco (20 persen). Pertamina tidak bisa menjadi pemilik mayoritas dalam perusahaan itu karena lembaga pendonor proyek, Japan Bank International Cooperation, mensyaratkan harus Mitsubishi yang menjadi pemegang saham mayoritas.
Direktur Keuangan Pertamina Ferederick Siahaan enggan mengomentari biaya investasi yang disiapkan untuk membeli saham itu. Ia hanya mengatakan pendanaan Pertamina untuk akuisisi tahun ini telah disiapkan melalui belanja modal sebesar Rp 21 triliun. "Kami sedang berbicara dengan 14 bank untuk dana belanja modal itu," katanya. "Negosiasi sedang dilakukan untuk pinjaman US$ 300 juta."
Anggota Komisi dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Effensi Simbolon menilai seharusnya Pertamina memiliki saham di proyek hilir tersebut minimal 31 persen. "Supaya Pertamina menjadi pemegang keputusan," ucapnya.
SORTA TOBING