"Perubahan merek akan menyatukan kegiatan bisnis kami di bawah satu identitas pan-Asia yang kuat," ujar Presiden AIA Group Mark Wilson dalam siaran persnya, Rabu (27/5). "Ini menegaskan kami berkomitmen kuat untuk terus berinovasi dan memaksimalkan potensi di AIA."
Identitas baru ini, kata Wilson, adalah lambang terpisahnya AIA Group dari AIG di masa mendatang, sekaligus menggambarkan tradisi perusahaan yang berdiri dan berakar sepenuhnya di Asia. Perubahan akan diterapkan bertahap di seluruh kawasan, mulai dari nama unit bisnis sampai nama gedung milik perseroan, termasuk Menara AIG yang merupakan kantor pusat AIA Group di Hong Kong.
Selain di Indonesia dan Hong Kong, salin identitas kelompok perusahaan asuransi tersebut akan dilakukan di Australia, Brunei Darussalam, Cina, Macau, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Jika disetujui regulator, AIG juga akan memasukkan kelompok perusahaan Philam yang berbasis di Filipina serta ALICO Taiwan ke dalam AIA Group.
AIA Group sebetulnya adalah anak usaha American International Group, Inc (AIG), yang kolaps diterjang badai krisis finansial tahun lalu. Nilai saham AIG jeblok 95 persen menjadi hanya US$ 1,25 per lembar pada 16 September 2008. Di triwulan terakhir tahun lalu, AIG merugi bersih US$ 61,7 miliar. Total rugi bersihnya sepanjang 2008 US$ 99,29 miliar. Setelah mendapat bantuan dari pemerintah Amerika Serikat, AIG lantas merestrukturisasi struktur organisasinya.
BUNGA MANGGIASIH