TEMPO Interaktif, Singapura: Dalam persidangan kasus tewasnya mahasiswa Universitas Teknologi Nanyang asal Indonesia, David Hartanto Widjaja, di Singapura, Selasa (26/5), ahli forensik menyimpulkan hampir semua darah yang ada di kantor Profesor Chan Kap Luk merupakan darah David.
Menurut ahli forensik dari Laboratorium Forensik Kimiawi dan Fisika Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura, Lim Chin Chin, nyaris semua darah yang ada di kantor Profesor Chan termasuk di dinding di atas monitor komputer merupakan darah David.
Sebelumnya, media massa Singapura memberitakan bahwa Profesor Chan diserang oleh David beberapa saat sebelum David meninggal. Profesor Chan sendiri merupakan dosen pembimbing David.
Lim mengatakan bahwa Profesor Chan diperkirakan duduk dekat komputer ketika kejadian tersebut berlangsung. Jejak darah yang ditemukan di atas monitor komputer menunjukkan bahwa ada ayunan tangan menuju ke bawah dari atas monitor di mana darah tersebut muncrat dari luka atau dari benda yang sudah berlumur darah.
Menurut Lim, darah Profesor Chan hanya terdeteksi di lantai dekat meja komputer. Sedangkan darah yang ada di beberapa dokumen dekat pintu kantor juga merupakan darah David.
Sedangkan di luar ruangan kantor Profesor Chain, darah menyembur ke dua arah yang berbeda. Yang satu diduga darah dari Profesor Chan, sementara yang lainnya merupakan darah David dan lebih parah.
Telapak kaki David diduga berlumur darah meski tidak ada jejak kaki di sana. Menurut Lim, David diduga menginjak darah yang mengucur dari pergelangan tangan kanannya sebelum duduk di pinggir atap kaca.
Sidang kasus kematian David akan kembali digelar 17 Juni mendatang.
David, 21 tahun, mahasiswa tingkat akhir Fakultas Teknik Elektro dan Mesin Universitas Teknologi Nanyang, Singapura, tewas pada Maret lalu. Media massa di Singapura menyebutkan David melompat dari lantai empat kampus setelah menusuk Profesor Chan.
STRAITSTIMES| KODRAT SETIAWAN