Kepala delegasi pameran Guangxi sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal Pemerintah Rakyat Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi Cina, Du Xin, mengatakan pameran ini bertujuan untuk membuka kerja sama bidang ekonomi dan perdagangan serta investasi di Guangxi.
"Seiring pembangunan zona perdagangan bebas ASEAN-Cina, kerja sama ekonomi dan perdagangan Indonesia akan lebih mendalam," kata Du Xin di JIExpo, Jakarta, Jumat (29/5). Menurut Du Xin, pemerintah Guangxi akan memberikan kelonggaran tertentu dalam pemungutan pajak untuk investasi industri pendukung.
Pameran ini menampilkan produk permesinan dan peralatan elektronik, medis dan kesehatan, metalurgi dan produk kimia, industri ringan, seni dan kerajinan, garmen dan tekstil, makanan dan hasil bumi alami.
Produk-produk ekspor yang utama dari Guangxi ke Indonesia adalah besi dan baja, papan aluminium, asam fosfat, pupuk, permesinan seperti mesin derek dan buldozer. Sedangkan produk-produk impor dari Indonesia ke Guangxi antara lain batu bara, minyak sawit, minyak bumi dan gas hidrokarbon, logam, nikel, dan perak.
Sampai akhir 2008, Indonesia telah mendirikan 23 perusahaan modal patungan di Guangxi dengan nilai investasi terkontrak US$ 370 juta atau sekitar Rp 3,84 triliun, dan modal aktual US$ 150 juta atau sekira Rp 1,55 triliun.
Sektor investasi meliputi pemrosesan makanan, pembuatan keramik, proyek integrasi kertas dan bubur kertas, pembuatan pati sagu, dan bisnis logistik. Total investasi di Guangxi mencapai US$ 37 juta. Sedangkan kontrak kerja sama proyek infrastruktur dengan Indonesia mencapai US$ 10,53 juta.
NIEKE INDRIETTA