Namun, baru Hasan yang berhasil ditemukan warga dan regu penyelamat dari pemadam kebakaran Bengkulu, Sabtu malam sekitar pukul 19.30 Wib. Ia ditemukan sudah tak bernyawa. Sementara, Fadli, hingga minggu sore (31/5) pukul 15.30 belum berhasil ditemukan.
Kejadian bermula saat dua murid sekolah dasar kelas tiga, SDN 2 Kota Bengkulu, yang tinggal bersebelahan rumah ini pamit dengan orang tua mereka masing-masing untuk bermain sepak bola di Pantai Panjang pada Sabtu (30/5), sekitar pukul 17.00 Wib. "Mereka tidak ditemani orang tua karena sudah sering ke sana," Kata Sofyan, tetangga korban, yang turut membantu mencari Hasan dan Fadli, kepada Tempo, Minggu (31/5).
Karena belum juga pulang saat maghrib, orang tua mereka pun mencari ke pantai. Namun, hanya tumpukan pakaian dan sendal milik Hasan dan Fadli yang mereka temukan di pinggir pantai. Sementara anak-anak ini tidak tampak. "Saat itulah orang tua mereka yakin hasan dan fadli hilang." Tuturnya.
Hingga sore ini, regu penyelamat Pemadam Kebakaran masih terus mencari Fadli. "Kami harus bergerak cepat," kata Yuliansyah, Koordinator Operasi Resque Pemadam Kebakaran Bengkulu. Jika terlalu lama, jelasnya, bisa-bisa Fadli ditemukan di pantai utara atau selatan Bengkulu yang jaraknya berkilo-kilo meter dari Pantai Panjang.
Regu Penyelamat menurunkan satu tim jelajah yang terdiri dari 12 orang untuk menyisir Pantai Panjang menggunakan perahu nelayan, "Kami juga dibantu oleh nelayan di sekitar pantai," Katanya. Regu penyelamat sendiri belum tahu hingga kapan pencarian akan dilakukan. Namun, Ia yakin Fadli sudah meninggal, karena waktu tenggelamnya sudah hampir 24 jam.
Pantai Panjang Bengkulu memang kerap memakan korban jiwa. Peristiwa terakhir terjadi sekitar satu bulan lalu yang menimpa seorang warga yang tinggal di sekitar pantai. Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Bengkulu Letnan Kolonel Laut Sukrisno mengatakan bahwa Pantai di Bengkulu memang tidak cocok digunakan sebagai tempat berenang, "Ombaknya menarik orang ke tengah," Ujarnya.
HARRI PRATAMA ADITYA