Aksi protes Heru terjadi saat Syahrul tengah memimpin pembongkaran. Dia dikelilingi para stafnya beserta aparat Satpol PP. Awalnya semua berjalan lancar dan biasa saja. Portal gawang dari besi baja setinggi 2,3 meter tengah dibongkar petugas. Tak dinyana, tiba-tiba seorang lelaki tua berkacamata menghampiri Syahrul. Dengan nada sengit dia memprotes. "Pak, mengapa tetap dibongkar? Ini bikin tidak nyaman," kata Heru, lelaki tua berkacamata itu. Rupanya dia khawatir pembongkaran portal akan membuat bus-bus umum sering lalu lalang dan sembarangan ngetem.
Menghadapi gugatan itu, Syahrul berusaha tenang. Dia berusaha memberi pengertian bahwa keberadaan portal itu ilegal. "Portal ini menyalahi aturan," kata Syahrul. Dia merujuk pada kenyataan bahwa portal tidak mengantongi izin dan dibangun pada tempat yang dilarang. Pasalnya portal itu menghubungkan dengan Jalan Sekolah Duta Raya yang mengarah ke jalan arteri.
Upaya persuasif Syahrul dibarengi contoh pada Heru tentang kemungkinan terburuk yang bisa terjadi bila portal tidak dibongkar. "Kalau terjadi kebakaran, apa mobil pemadam bisa masuk?" katanya. "Bapak seharusnya berfikir juga tentang kemungkinan itu. Kalau mobil pemadam tidak bisa masuk, bakal banyak korban yang jatuh," lanjut Syahrul.
Diberi penjelasan seperti itu, nada suara Heru tak lagi tinggi. Dia pun bisa menerima portal dibongkar. Syaratnya, Pemkot harus menjamin bus-bus umum tidak melewati jalan perumahan sehingga tidak ngetem seenaknya. Syahrul pun mengatakan siap melakukan permintaan itu.
Lain Heru lain Oti, 56 tahun. Warga yang telah tinggal sekitar 30 tahun di Pondok Indah ini mengaku mendukung pembongkaran. "Portal-portal di sini memang harus dibongkar," kata dia saat memantau pembongkaran. Dia beralasan, keberadaan portal di perumahan itu lebih banyak yang mengganggu penghuni. "Rumah saya cuma dua rumah dari portal, tapi saya harus berputar melewati berblok-blok karena portal sudah ditutup jam 14.00 WIB," kata warga RW 17 ini. Selama ini memang diketahui, jumlah portal di Pondok Indah mencapai ratusan. Portal-portal itu seolah-olah menjadi benteng-benteng di kawasan elite ini.
Meski ada yang pro maupun kontra, secara umum pembongkaran portal di Pondok Indah berjalan lancar. Setelah keperkasaan portal di Jalan Sekolah Duta V roboh, rombongan Wali Kota bergerak ke portal-portal lainnya. Total keseluruhan portal yang dibongkar Senin ini mencapai sembilan buah. Selain di Jalan Sekolah Duta V, portal-portal lainnya yang dibongkar adalah yang terletak di Jalan Alam Elok VIII, Jalan Metro Kencana IV, Jalan Metro Kencana V, Jalan Duta Indah, Jalan Pinang Merah, dan Jalan Alam Elok. Masing-masing portal di jalan-jalan itu berjumlah satu. Adapun dua portal lainnya adalah yang terletak di Jalan Niaga Hijau Raya.
Selain di Pondok Indah, pembongkaran portal juga berlangsung di tiga kecamatan lainnya, yakni di Kecamatan Tebet (Jalan Tebet Utara II), Kebayoran Baru (Jalan Mendawai I, Jalan Tirtayasa I, Jalan Tirtayasa II), serta di Cilandak (Jalan Lebak Lestari).
AMIRULLAH