Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perundingan Ambalat Terganjal Tim Malaysia

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Juru bicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan perundingan dengan Malaysia soal blok peraian Ambalat menemui kendala . Saat ini, kata dia, Malaysia tengah mengganti tim perundingnya. “Kami menunggu tim perunding baru,” kata Faizasyah saat dihubungi kemarin.

Menurutnya, pemerintah sudah melakukan 13 putaran perundingan dengan Malaysia soal Ambalat. Tapi, hingga putaran perundingan terakhir --Mei 2008-- kedua negara belum membuat kesepakatan mengenai batas-batas negara di perairan yang disengketakan itu. “Perundingannya tidak mudah,” ujarnya.

Dia menambahkan, patroli kapal perang TNI di Ambalat merupakan bagian dari klaim Indonesia atas wilayah tersebut. “Perundingan dan patroli perlu dilakukan,” ujar Faizasyah

Dihubungi secara terpisah, Fraksi PDI Perjuangan mengecam pemerintah Malaysia dalam kasus Blok Ambalat. Menurut Tjahjo Kumolo, ketua fraksi, sikap Malaysia yang tak bersahabat dan seenaknya melanggar wilayah kedaulatan RI, sangat keterlaluan. "Pemerintah Indonesia harus memprotes keras," kata dia.

Tjahjo juga meminta Panglima TNI tegas, kalau beberapa kali peringatan TNI Angkatan Laut tidak digubris,  kapal atau pesawat asing yang memasuki wilayah RI. "Ini menyangkut harga diri bangsa," kata dia.

Tjahjo menyatakan Malaysia tidak bisa seenaknya melanggar wilayah Indonesia. "Buat apa ada kerja sama Asean dan militer kedua negara," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kapal perang Malaysia berulang kali memasuki perairan Ambalat. Sabtu lalu, kapal Malaysia KD Baung-3509 diketahui memasuki perairan Ambalat sejauh 7,3 mil. Kapal perang cepat itu berhasil diusir sejam kemudian oleh KRI Untung Surapati-872 dibantu dua KRI lain.

Sebelumnya, KRI Untung Surapati dan KRI Hasanuddin-366 pekan lalu juga mengusir KD Baung dari Ambalat. KRI Untung Surapati juga mengusir kapal Malaysia KD YU-3508 yang memasuki perairan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, sejauh 12 mil.

Tak hanya lewat laut, Malaysia juga menerabas wilayah Indonesia lewat udara. KRI Untung Surapati dan KRI Hasanuddin mendeteksi satu helikopter dan satu pesawat Beechcraft jenis intai maritim milik Malaysia memasuki wilayah udara Indonesia.

Dalam catatan TNI, sejak Januari 2009 sedikitnya sembilan kali Malaysia memasuki wilayah Indonesia. Kendati demikian, kata Sagom, tak sekalipun terjadi kontak senjata.

ANTON SEPTIAN / NUR ROCHMI

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

10 Agustus 2015

Retno Marsudi. dok. TEMPO/Yosep Arkian
Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

"Batas wilayah maritimnya belum selesai," ujar Retno.


Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

3 Juli 2015

Pasukan Marinir TNI-AL menuju KRI Lampung di Dermaga E Markas Komando Armada Timur, Surabaya (2/1). 130 Marinir tersebut akan bertugas di perairan Ambalat,  menjaga perbatasan Indonesia dengan Malaysia. TEMPO/Fully Syafi
Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

Untuk dapat melayangkan nota protes, Kementerian Luar Negeri membutuhkan informasi rinci.


Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

29 Juni 2015

TEMPO/Santirta M.
Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

Kementerian Laur Negeri sebenarnya sudah mengirim nota protes terkait pelanggaran wilayah udara Ambalat ke Malaysia pada Februari lalu.


Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

13 Oktober 2009

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

Dua kapal Tentara Laut Diraja Malaysia KD YU-3508 dan KD Ganas-3503 terpergok masuk ke perairan Ambalat Kalimantan Timur.


Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

4 Agustus 2009

KRI / TEMPO/Fransiskus S
Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

Sekitar tiga bulan terakhir ini tidak ada lagi pelanggaran batas wilayah perairan Indonesia oleh kapal asing. "Sudah tidak ada pelanggaran perbatasan," ungkap Harapap.


Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

28 Juni 2009

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

Kami tidak membicarakan Ambalat, juga Manohara. Itu porsinya Jakarta, kata Datuk Ahmad.


Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

22 Juni 2009

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

"Tidak ada satupun negera di dunia yang punya kedaulatan pada landas kontinen," ujarnya.


Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

22 Juni 2009

TEMPO/Arnold Simanjuntak
Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

Problem awal itu Malaysia mengeluarkan Peta 1979. Pertanyaannya, mengapa mereka mengeluarkan peta itu, sedangkan perundingan sudah akan selesai.


Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

16 Juni 2009

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Anifah Aman menganggap pemberitaan tersebut marak terkait dengan pemilihan presiden di Indonesia 8 Juli ini.


TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

12 Juni 2009

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

Tapi TNI memang membatasi publikasi menyangkut sengketa ambalat agar tak menambah panas dan berujung pada keresahan masyarakat.