TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Agung Laksono menilai pemerintah lamban dalam menyelesaikan kasus sengketa blok perairan Ambalat dengan Kerajaan Malaysia. "Proses negosiasi itu lamban sekali," kata Agung di gedung MPR/DPR, Senin (1/6).
Kelambanan ini, menurut Agung, terbukti dari penyelesaian tapal batas wilayah timur maupun barat Ambalat belum beres. Dia berharap pemerintah segera menyelesaikan dengan jalan negosiasi secara simultan. "Negosiasi jangan sampai ke forum internasional." Departemen Luar Negeri, lanjut dia, harus menyelesaikan secara bilateral.
Agung juga meminta pemerintah memperhatikan perlengkapan dan alat utama sistem senjata TNI. "Persenjataan harus diperbaharui untuk wibawa bangsa," katanya. Apalagi, kata dia, mulai hangatnya kasus Ambalat dimungkinkan Malaysia mengetahui kekuatan militer RI lemah. "Mungkin inteligen mereka tahu tentang kekuatan kita," kata Agung.
Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa menegaskan pemerintah akan memperjuangkan sejengkal tanah negara. "Pembicaraan tetap berjalan, perjuangannya melalui Deplu," katanya. "Jangan katakan seolah-olah kita lemah dan membiarkan. Negara ini tidak seperti itu."
Hatta menyakini pemerintah akan menang dalam negosiasi itu. "Pembicaraan itu juga terus dilakukan oleh pemimpin kita," katanya. "Pemerintah kita sangat firm untuk itu."
EKO ARI WIBOWO