TEMPO Interaktif, Bandung: Dua sekolah menengah atas, yakni SMAN 6 dan Pasundan 2 di Kota Cimahi, Jawa Barat, harus mengulang ujian nasional. Alasannya, mereka dianggap melanggar standar prosedur operasional ujian. ”Kami dan orang tua siswa sangat kecewa,” kata Humas SMAN 6 Cimahi Dodi Sularto, Senin (1/6).
Pemberitahuan ujian ulang itu disampaikan Badan Standar Nasional Pendidikan dan Dinas Pendidikan Jawa Barat lewat surat, Sabtu pekan lalu. Menurut Dodi, alasan pelanggaran itu karena ada guru geografi yang berada di seputar sekolah saat ujian berlangsung. ”Walau kecewa, kami harus tetap melaksanakan ujian ulangan,” katanya.
Hari ini, sekolah langsung mengumpulkan siswa untuk memberitahukan rencana ujian ulangan yang akan dimulai 8-13 Juni. Total siswa SMAN 6 Cimahi yang harus mengulang sebanyak 320 orang. ”Kami akan membekali pelajaran lagi dan mengangkat motivasi mereka,” ujarnya. Pembekalan materi itu akan dimulai hari ini hingga akhir pekan.
Menurut Dodi, tidak semua mata pelajaran harus diulang. Untuk kelas IPA, siswa hanya mengulang ujian biologi. Sementara IPS, mencakup ekonomi, sosiologi, dan geografi.
Sementara itu, anggota Badan Standar Nasional Pendidikan Edi Tri Baskoro mengatakan, ujian ulang itu karena sekolah melanggar standar prosedur operasional ujian, termasuk indikasi kebocoran soal. Dari penelusuran BSNP terhadap pola jawaban siswa sepekan lalu, indikasi itu terbukti. ”Ada siswa yang salahnya seragam di beberapa soal,” katanya.
Kasus lainnya adalah salah soal, atau soal ganda. Karena itu, BSNP memutuskan 19 SMA se-Indonesia untuk melakukan ujian ulang. Selain Cimahi, daerah lainnya semisal Gorontalo dan Bangka-Belitung. ”Tahun lalu juga ada ujian ulang tapi tidak kita ungkapkan ke media,” katanya.
Dia membantah ujian ulangan itu sebagai upaya untuk mengurangi jumlah siswa yang tidak lulus. ”Bukan untuk mendongkrak nilai siwa agar lulus. Tapi ini ada pelanggaran, bukan di hukum, tapi diperingatkan,” katanya. BSNP, imbuhnya, tidak sampai mencari pihak mana saja yang salah. ”Kalau ini dibiarkan kasihan, hasilnya tidak murni, karena itulah kita ulang,” tandasnya.
ANWAR SISWADI