Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soal Ambalat, Kedaulatan RI Harga Mati

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jeju Island: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan akan mempertahankan setiap jengkal wilayah Indonesia dari ancaman pihak manapun. Menurutnya, persoalan kedaulatan wilayah Republik Indonesia adalah harga mati.

Setiap jengkal wilayah laut pun, kalau itu wilayah indonesia, harus kita pertahankan. Tidak akan ada kompromi, toleransi, karena itu harga mati," kata Yudhoyono dalam keterangan pers dengan wartawan sebelum bertolak ke Jakarta di The Shilla Hotel, Jeju, Selasa (02/06).

Yudhoyono menyatakan hal tersebut menanggapi pertanyaan terkait sengketa perbatasan di Blok Ambalat dengan Malaysia yang menghangat baru-baru ini.

Presiden Yudhoyono menambahkan cara menyelesaikan sengketa perbatasan tidak harus dengan mengobarkan peperangan. Menurutnya, sebagai negara tetangga dan sesama negara Asean penyelesaian melalui jalan damai dan negosiasi akan diutamakan.

"Jadi jangan bertorika hanya supaya dianggap pemimpin yang berani terus mengobarkan perang di mana-mana. Kita utamakan cara lain yang lebih bermartabat dan tidak mendatangkan masalah bagi negara yang sedang membangun," katanya.

Menurutnya, Indonesia saat ini memfokuskan kebijakanya untuk membangun sehingga APBN-nya lebih banyak diarahkan untuk kesejahteraan rakyat dan bukan untuk urusan perang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yudhoyono menyatakan dirinya sudah bertemu dengan pemimpin Malaysia untuk memdorong segera secara intensif perundingan mengenai batas wilayah dengan Malaysia, terutama yang berkaitan dengan wilayah disekitar Ambalat. "Jadi saya tegaskan sekali lagi kapada seluruh rakyat bahwa posisi kita jelas, yang diklaim itu adalah wilayah indonesia dan kita tidak bisa menerima," katanya.

Menurutnya, sejak dua tahun lalu, Ia sudah menginstruksikan TNI untuk melakukan operasi pengamanan wilayah dan pengawasan di seluruh wilayah RI. Kemarin, Presiden sudah berbicara dengan Kepala Staf Angkatan Laut dan Panglima TNI agar mereka tetap menjalankan tugas sebagaimana yang sudah diinstruksikan sebelumnya. "Awasi dan amankan wilayah itu," katanya. Ditambahkanya, Menteri Luar Negeri juga sudah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Malaysia.

Gunanto E S

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

10 Agustus 2015

Retno Marsudi. dok. TEMPO/Yosep Arkian
Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

"Batas wilayah maritimnya belum selesai," ujar Retno.


Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

3 Juli 2015

Pasukan Marinir TNI-AL menuju KRI Lampung di Dermaga E Markas Komando Armada Timur, Surabaya (2/1). 130 Marinir tersebut akan bertugas di perairan Ambalat,  menjaga perbatasan Indonesia dengan Malaysia. TEMPO/Fully Syafi
Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

Untuk dapat melayangkan nota protes, Kementerian Luar Negeri membutuhkan informasi rinci.


Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

29 Juni 2015

TEMPO/Santirta M.
Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

Kementerian Laur Negeri sebenarnya sudah mengirim nota protes terkait pelanggaran wilayah udara Ambalat ke Malaysia pada Februari lalu.


Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

13 Oktober 2009

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

Dua kapal Tentara Laut Diraja Malaysia KD YU-3508 dan KD Ganas-3503 terpergok masuk ke perairan Ambalat Kalimantan Timur.


Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

4 Agustus 2009

KRI / TEMPO/Fransiskus S
Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

Sekitar tiga bulan terakhir ini tidak ada lagi pelanggaran batas wilayah perairan Indonesia oleh kapal asing. "Sudah tidak ada pelanggaran perbatasan," ungkap Harapap.


Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

28 Juni 2009

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

Kami tidak membicarakan Ambalat, juga Manohara. Itu porsinya Jakarta, kata Datuk Ahmad.


Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

22 Juni 2009

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

"Tidak ada satupun negera di dunia yang punya kedaulatan pada landas kontinen," ujarnya.


Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

22 Juni 2009

TEMPO/Arnold Simanjuntak
Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

Problem awal itu Malaysia mengeluarkan Peta 1979. Pertanyaannya, mengapa mereka mengeluarkan peta itu, sedangkan perundingan sudah akan selesai.


Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

16 Juni 2009

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Anifah Aman menganggap pemberitaan tersebut marak terkait dengan pemilihan presiden di Indonesia 8 Juli ini.


TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

12 Juni 2009

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

Tapi TNI memang membatasi publikasi menyangkut sengketa ambalat agar tak menambah panas dan berujung pada keresahan masyarakat.