Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PAN dan PKS Kalimantan Timur Kecam Malaysia

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Samarinda: Fraksi Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera mengecam Malaysia sehubungan dengan masalah Ambalat. Kecamatan itu disampaikan dalam rapat paripurna DPRD Kalimantan Timur, Rabu (3/6).

Juru baca Fraksi PAN, Sarif Al Mahdali, menganggap sikap Malaysia yang masuk ke perairan Indonesia telah menyinggung bangsa yang berdaulat. Malaysia dituding sudah berusaha merealisasikan klaim sepihak untuk memasukkan blok maritim Ambalat ke dalam wilayah negaranya. "Tindakan itu sama saja tidak menghargai kedaulatan NKRI dan harus kami kecam dengan keras," kata Sarif.

Kedaulatan Indonesia atas Ambalat, jelas Sarif, adalah harga mati. Jangan sampai kasus Sipadan dan Ligitan terulang kembali.

Menurutnya mempertahankan blok laut seluas 15.235 kilometer persegi ini bukan hanya untuk kepentingan ekonomi tetapi untuk kepentingan yang lebih besar, yakni mepertahankan harga diri bangsa. "Untuk itu kami mendesak Departemen Luar Negeri segera meminta klarifikasi dan permohonan maaf dari Malaysia, kalau perlu pemerintah juga dapat meninjau ulang hubungan bilateral dengan Malaysia," ujarnya.

Senada dengan PAN, PKS juga menyampaikan protes keras kepada Angkatan Laut Tentara Diraja Malaysia yang dengan sengaja dan secara provokatif telah berkali-kali melanggar wilayah hukum negara. PKS menyayangkan aksi ini karena dapat mengganggu hubungan persahabatan sebagai negara serumpun. "Jika kondisi ini terus berlarut maka tidak menutup kemungkinan akan pecah perang terbuka dari dua negara serumpun," kata Agus Santoso.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

PKS menilai sejauh ini kehidupan kedua negara telah hidup rukun dan damai. Oleh karenanya PKS meminta tentara Malaysia segera menghentikan aksi provokatifnya menerobos wilayah Indonesia di Blok Ambalat, Kalimantan Timur.

"Kami tidak akan tinggal diam jika satu jengkal wilayah diganggu apalagi dicaplok bangsa manapun. Kami tidak akan takut, kami akan mempertahankan tanah air kami," katanya.

FIRMAN HIDAYAT
  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

10 Agustus 2015

Retno Marsudi. dok. TEMPO/Yosep Arkian
Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

"Batas wilayah maritimnya belum selesai," ujar Retno.


Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

3 Juli 2015

Pasukan Marinir TNI-AL menuju KRI Lampung di Dermaga E Markas Komando Armada Timur, Surabaya (2/1). 130 Marinir tersebut akan bertugas di perairan Ambalat,  menjaga perbatasan Indonesia dengan Malaysia. TEMPO/Fully Syafi
Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

Untuk dapat melayangkan nota protes, Kementerian Luar Negeri membutuhkan informasi rinci.


Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

29 Juni 2015

TEMPO/Santirta M.
Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

Kementerian Laur Negeri sebenarnya sudah mengirim nota protes terkait pelanggaran wilayah udara Ambalat ke Malaysia pada Februari lalu.


Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

13 Oktober 2009

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

Dua kapal Tentara Laut Diraja Malaysia KD YU-3508 dan KD Ganas-3503 terpergok masuk ke perairan Ambalat Kalimantan Timur.


Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

4 Agustus 2009

KRI / TEMPO/Fransiskus S
Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

Sekitar tiga bulan terakhir ini tidak ada lagi pelanggaran batas wilayah perairan Indonesia oleh kapal asing. "Sudah tidak ada pelanggaran perbatasan," ungkap Harapap.


Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

28 Juni 2009

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

Kami tidak membicarakan Ambalat, juga Manohara. Itu porsinya Jakarta, kata Datuk Ahmad.


Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

22 Juni 2009

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

"Tidak ada satupun negera di dunia yang punya kedaulatan pada landas kontinen," ujarnya.


Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

22 Juni 2009

TEMPO/Arnold Simanjuntak
Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

Problem awal itu Malaysia mengeluarkan Peta 1979. Pertanyaannya, mengapa mereka mengeluarkan peta itu, sedangkan perundingan sudah akan selesai.


Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

16 Juni 2009

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Anifah Aman menganggap pemberitaan tersebut marak terkait dengan pemilihan presiden di Indonesia 8 Juli ini.


TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

12 Juni 2009

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

Tapi TNI memang membatasi publikasi menyangkut sengketa ambalat agar tak menambah panas dan berujung pada keresahan masyarakat.