TEMPO Interaktif, Jakarta: Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Lowokwaru Malang menerima sertifikat ISO 9001:2008. Sertifikat pelayanan administrasi berstandar internasional ini diberikan melalui Menteri Hukum dan HAM, Andy Mattalatta kepada Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Lowokwaru Malang CH Leihitu, Rabu (3/6). "Pelayanan dan pembinaan kepada penghuni lembaga masyarakat harus lebih ditingkatkan," katanya kepada petugas LP Lowokwaru.
Sertifikasi ini, kata Andy, merupakan inovasi petugas di Departemen Hukum dan HAM untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga yang dipimpinnya. Sebab, selama ini persepsi pelayanan di Departemen Hukum dan HAM selalu negatif. Citra buruk tersebut, jelasnya, melekat hingga sekarang.
Apalagi, hasil survei integritas pelayanan sektor publik oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2008 menempatkan Departemen Hukum dan HAM dalam 11 departemen atau institusi yang memiliki skor integritas sektor publik di bawah rata-rata. Hasil survei menunjukkan dalam skala 1-10 menunjukkan skor pelayanan Departemen Hukum dan HAM hanya 4,33. "Ini waktunya kita membuktikan pelayanan dan kerja yang lebih baik," ujarnya.
Ia menyebutkan, selama ini jumlah penghuni lembaga pemasyarakatan sebanyak 130 ribu narapidana dan tahanan, sementara daya tampung hanya sekitar 88 ribu atau 40 persen melebihi kapasitas yang tersedia. Disebutkan, kondisi semua rumah tanahan dan lembaga pemasyarakat di Indonesia melebihi kapasitas daya tampung. Untuk itu, ia menuntut agar manajemen Lembaga Pemasyarakat dikelola secara optimal.
Seperti di Lapas Lowokwaru Malang, misalnya, jumlah penghuni mencapai 163 narapidana dan tahanan dari kapasitas 936 orang. Sementara, untuk membangun Lembaga Pemasyarakatan baru membutuhkan dana besar. Pihaknya telah memiliki cetak biru pengembangan Lembaga Pemasyarakatan, namun hingga kini terkendala pembiayaan.
Kini, pihaknya tengah merusmuskan standar pelayanan dan pembinaan narapidana. Agar kualitas pelayanan dan pembinaan meningkat, sehingga narapidana setelah menjalani masa hukuman menjadi manusia yang lebih berkualitas.
EKO WIDIANTO