Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terkait Ambalat, Malaysia Diminta Tak Memprovokasi

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Perwakilan Komisi Pertahanan DPR akan bertemu sejumlah pejabat teras Malaysia untuk membahas konflik di Ambalat. Mereka akan mengingatkan Malaysia untuk tidak lagi menerjang perbatasan.

"Kami minta mereka menahan diri dan tidak lagi memprovokasi," kata Anggota Komisi Pertahanan DPR dari Fraksi Parta Amanat Nasional Djoko Soesilo saat dihubungi Tempo, Sabtu (06/06).

Djoko Soesilo bersama keempat rekannya dari Komisi Pertahanan akan terbang ke Kuala Lumpur Senin pekan depan. Keempatnya yaitu Yusron Ihza Mahendra dari Fraksi Bintang Reformasi, Happy Bone dari Fraksi Golkar, Andreas Parera dari Fraksi PDI Perjuangan dan Sidqi Wahab dari Fraksi Demokrat.

Kelimanya akan melawat tiga hari dan dijadwalkan bertemu Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan, Serta Perdana Menteri Malaysia. Kepada para pejabat teras Malaysia tersebut, kata Djoko, delegasi akan menegaskan blok Ambalat mutlak milik Indonesia. "Kami minta mereka santun," kata Djoko.

Sebelumnya Yusron Ihza Mahendra mengatakan kedatangan mereka ke Malaysia penting untuk mengingatkan Malaysia bahwa blok Ambalat adalah milik Indonesia. "Ini bukan hanya soal batas negara, tapi juga harga diri bangsa," kata Yusron.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Delegasi akan bertemu Susilo Bambang Yudhoyono malam ini untuk berkoordinasi sebelum bertolak ke Malaysia. Yusron membantah jika kepergian delegasi ke Malaysia atas perintah Yudhoyono. "Ini inisiatif kami (parlemen)," kaya Yusron.

DWI RIYANTO AGUSTIAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

10 Agustus 2015

Retno Marsudi. dok. TEMPO/Yosep Arkian
Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

"Batas wilayah maritimnya belum selesai," ujar Retno.


Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

3 Juli 2015

Pasukan Marinir TNI-AL menuju KRI Lampung di Dermaga E Markas Komando Armada Timur, Surabaya (2/1). 130 Marinir tersebut akan bertugas di perairan Ambalat,  menjaga perbatasan Indonesia dengan Malaysia. TEMPO/Fully Syafi
Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

Untuk dapat melayangkan nota protes, Kementerian Luar Negeri membutuhkan informasi rinci.


Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

29 Juni 2015

TEMPO/Santirta M.
Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

Kementerian Laur Negeri sebenarnya sudah mengirim nota protes terkait pelanggaran wilayah udara Ambalat ke Malaysia pada Februari lalu.


Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

13 Oktober 2009

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

Dua kapal Tentara Laut Diraja Malaysia KD YU-3508 dan KD Ganas-3503 terpergok masuk ke perairan Ambalat Kalimantan Timur.


Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

4 Agustus 2009

KRI / TEMPO/Fransiskus S
Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

Sekitar tiga bulan terakhir ini tidak ada lagi pelanggaran batas wilayah perairan Indonesia oleh kapal asing. "Sudah tidak ada pelanggaran perbatasan," ungkap Harapap.


Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

28 Juni 2009

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

Kami tidak membicarakan Ambalat, juga Manohara. Itu porsinya Jakarta, kata Datuk Ahmad.


Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

22 Juni 2009

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

"Tidak ada satupun negera di dunia yang punya kedaulatan pada landas kontinen," ujarnya.


Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

22 Juni 2009

TEMPO/Arnold Simanjuntak
Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

Problem awal itu Malaysia mengeluarkan Peta 1979. Pertanyaannya, mengapa mereka mengeluarkan peta itu, sedangkan perundingan sudah akan selesai.


Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

16 Juni 2009

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Anifah Aman menganggap pemberitaan tersebut marak terkait dengan pemilihan presiden di Indonesia 8 Juli ini.


TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

12 Juni 2009

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

Tapi TNI memang membatasi publikasi menyangkut sengketa ambalat agar tak menambah panas dan berujung pada keresahan masyarakat.