Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bali Demo Kutuk Kasus Ambalat

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Denpasar: Puluhan orang yang menamakan diri Persaudaraan Hindu Muslim Bali (PHMB) berdemo ke Pangkalan TNI Angkatan Laut Benoa dan Konsulat Kehormatan Malaysia, Senin (8/6). Mereka menyerahkan pernyataan sikap tentang penyelesaian kasus Ambalat. Di Lanal Tanjung Benoa massa diterima Komandan Lanal Kolonel Laut I Ketut Arya Budana. Pimpinan PHMB Anak Agung Ngurah Agung dari Puri Gerenceng, Pemecutan, Denpasar dalam orasinya memperingatkan Malaysia agar tidak melakukan provokasi dan tidak melanggar kedaulatan Indonesia.

Dalam pernyataan sikapnya kepada Pemerintah Indonesia, PHMB mengutuk sekeras-kerasnya pelanggaran batas wilayah perairan yang dilakukan armada perang Kerajaan Malaysia di wilayah perairan Blok Ambalat. Mereka mendukung upaya-upaya TNI Angkatan Laut untuk mengusir kapal atau armada Kerajaan Malaysia atas pelanggaran batas wilayah tersebut.

PHMB juga mengupayakan penyelesaian secepatnya tanpa mengurangi harkat dan martabat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar serta mencintai perdamaian. ‘’Sebagai warga PHMB, kami siap menjadi relawan bela negara demi Negara Kesatuan Republik Indonesia,’’ papar mereka dalam pernyataan sikap tersebut.

Sedangkan terhadap Kerajaan Malaysia, PHMB mengutuk sekeras-kerasnya pelanggaran batas wilayah perairan yang dilakukan armada perang Kerajaan Malaysia di wilayah perairan Blok Ambalat. Sebagai bangsa yang berdaulat, mereka menyebutkan sangat tersinggung dengan sikap Kerajaan Malaysia yang membiarkan pelanggaran tersebut. "Hentikan dan jangan diulangi,’’ ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan Komandan Lanal Kolonel Laut I Ketut Arya Budana yang menerima pernyataan sikap itu mengucapkan terima kasih atas dukungan rakyat Indonesia terhadap persoalan Ambalat. Dia mengatakan pihaknya siap menghadapi Malaysia. "Namun, untuk sementara kita masih mengedepankan jalur diplomasi,’’ ujarnya.

Sementara di Konsulat Kehormatan Malaysia, PHMB diterima Konsul Kehormatan Malaysia Feisol Hashim. Massa juga menyerahkan pernyataan sikap tersebut. Massa meminta konsul menandatangani surat pernyataan sikap itu. Tapi Feisol mengatakan tidak berhak memberikan penyelesaian karena bukan kewenangannya. Yang berwenang adalah Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta. Namun dia berjanji akan menyampaikan pernyataan sikap itu ke Kedutaan Besar Malaysia untuk ditindaklanjuti.

NI LUH ARIE SL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

10 Agustus 2015

Retno Marsudi. dok. TEMPO/Yosep Arkian
Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

"Batas wilayah maritimnya belum selesai," ujar Retno.


Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

3 Juli 2015

Pasukan Marinir TNI-AL menuju KRI Lampung di Dermaga E Markas Komando Armada Timur, Surabaya (2/1). 130 Marinir tersebut akan bertugas di perairan Ambalat,  menjaga perbatasan Indonesia dengan Malaysia. TEMPO/Fully Syafi
Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

Untuk dapat melayangkan nota protes, Kementerian Luar Negeri membutuhkan informasi rinci.


Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

29 Juni 2015

TEMPO/Santirta M.
Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

Kementerian Laur Negeri sebenarnya sudah mengirim nota protes terkait pelanggaran wilayah udara Ambalat ke Malaysia pada Februari lalu.


Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

13 Oktober 2009

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

Dua kapal Tentara Laut Diraja Malaysia KD YU-3508 dan KD Ganas-3503 terpergok masuk ke perairan Ambalat Kalimantan Timur.


Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

4 Agustus 2009

KRI / TEMPO/Fransiskus S
Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

Sekitar tiga bulan terakhir ini tidak ada lagi pelanggaran batas wilayah perairan Indonesia oleh kapal asing. "Sudah tidak ada pelanggaran perbatasan," ungkap Harapap.


Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

28 Juni 2009

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

Kami tidak membicarakan Ambalat, juga Manohara. Itu porsinya Jakarta, kata Datuk Ahmad.


Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

22 Juni 2009

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

"Tidak ada satupun negera di dunia yang punya kedaulatan pada landas kontinen," ujarnya.


Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

22 Juni 2009

TEMPO/Arnold Simanjuntak
Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

Problem awal itu Malaysia mengeluarkan Peta 1979. Pertanyaannya, mengapa mereka mengeluarkan peta itu, sedangkan perundingan sudah akan selesai.


Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

16 Juni 2009

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Anifah Aman menganggap pemberitaan tersebut marak terkait dengan pemilihan presiden di Indonesia 8 Juli ini.


TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

12 Juni 2009

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

Tapi TNI memang membatasi publikasi menyangkut sengketa ambalat agar tak menambah panas dan berujung pada keresahan masyarakat.