Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nelayan Sebatik Minta Pemerintah Bangun Menara Perbatasan

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Sebatik: Sejumlah nelayan di Kampung Tanjung Aru, Sebatik Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur mengharapkan pemerintah membangun menara sebagai batas negara. Selama ini mereka mengaku tak pernah tahu garis batas negara, sehingga menyulitkan mereka untuk melaut. "Kalau ada satu lagi menara seperti karang unarang di Sebatik, kami kan tak khawatir lagi," kata Masjidil, Ketua Kontak Nelayan dan Tani Andalan (KTNA) Sebatik.

Sebatik merupakan wilayah pulau yang dihuni oleh dua warga negara. Di wilayah darat, terdapat 18 patok batas yang bisa dijadikan patok batas negara. Tapi sangat berbeda jika dibandingkan dengan di lautan.

Akibat tidak adanya tanda-tanda batas negara yang dijadikan patok, nelayan yang membangun bagan di tengah laut mengaku sering mendapatkan teguran dari Police Marine (polisi laut) Malaysia.
Seperti yang dialami Bella, nelayan asal Tanjung Aru. Bagan yang dibangunnya sempat mendapat teguran dari polisi laut Malaysia. Polisi negara tetangga itu sempat naik ke bagannya untuk menegur Bella. "Polis Merin (POlice Marine) Malaysia itu naik ke bagan, dia menegur saya, ini masuk negara Malaysia," kata Bella dengan nada melayu menirukan teguran Polisi Laut Malayisa kepadanya. "Saya jawab, mana tahu saya kalau ini masuk Malaysia, saya bangun ini sudah dapat ijin," kata Bellla menjawab polisi tadi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengaku hanya mendapatkan teguran dari polisi Malaysia. Setelah itu, polisi dengan kapal perang Malaysia itu meninggalkan bagan tempat Bella bekerja. Berbeda seperti perbatasan negara di Karang Unarang. Dengan dibangunnya menara suar, menurut Masjidil batas negara menjadi jelas. Sehinggan nelayan bisa mencari pembenaran ketika membangun bagan. "Kalau sekarang kan tidak, kami tak tahu sama sekalai mana batasnya," ujarnya.

FIRMAN HIDAYAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

10 Agustus 2015

Retno Marsudi. dok. TEMPO/Yosep Arkian
Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

"Batas wilayah maritimnya belum selesai," ujar Retno.


Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

3 Juli 2015

Pasukan Marinir TNI-AL menuju KRI Lampung di Dermaga E Markas Komando Armada Timur, Surabaya (2/1). 130 Marinir tersebut akan bertugas di perairan Ambalat,  menjaga perbatasan Indonesia dengan Malaysia. TEMPO/Fully Syafi
Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

Untuk dapat melayangkan nota protes, Kementerian Luar Negeri membutuhkan informasi rinci.


Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

29 Juni 2015

TEMPO/Santirta M.
Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

Kementerian Laur Negeri sebenarnya sudah mengirim nota protes terkait pelanggaran wilayah udara Ambalat ke Malaysia pada Februari lalu.


Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

13 Oktober 2009

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

Dua kapal Tentara Laut Diraja Malaysia KD YU-3508 dan KD Ganas-3503 terpergok masuk ke perairan Ambalat Kalimantan Timur.


Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

4 Agustus 2009

KRI / TEMPO/Fransiskus S
Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

Sekitar tiga bulan terakhir ini tidak ada lagi pelanggaran batas wilayah perairan Indonesia oleh kapal asing. "Sudah tidak ada pelanggaran perbatasan," ungkap Harapap.


Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

28 Juni 2009

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

Kami tidak membicarakan Ambalat, juga Manohara. Itu porsinya Jakarta, kata Datuk Ahmad.


Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

22 Juni 2009

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

"Tidak ada satupun negera di dunia yang punya kedaulatan pada landas kontinen," ujarnya.


Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

22 Juni 2009

TEMPO/Arnold Simanjuntak
Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

Problem awal itu Malaysia mengeluarkan Peta 1979. Pertanyaannya, mengapa mereka mengeluarkan peta itu, sedangkan perundingan sudah akan selesai.


Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

16 Juni 2009

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Anifah Aman menganggap pemberitaan tersebut marak terkait dengan pemilihan presiden di Indonesia 8 Juli ini.


TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

12 Juni 2009

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

Tapi TNI memang membatasi publikasi menyangkut sengketa ambalat agar tak menambah panas dan berujung pada keresahan masyarakat.