TEMPO Interaktif, Bengkulu: Niat mengeruk alur Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu gagal sudah. Gara-garanya, PT Pelindo II salah prediksi. Kapal Keruk Halmahera yang didatangkan Pelindo II tidak bisa beroperasi karena terlalu besar. Persoalan itu masih ditambah lagi kondisi laut yang sedang surut karena bulan purnama.
"Jika dipaksakan bisa membuat kapal rusak," Kata Effendy Abdullah, General Manager PT Pelindo, Bengkulu, Kamis (11/6).
PT Pelindo tidak memerhitungkan sebelumnya jika kapal Halmahera dengan panjang 95 meter dan draft kapal 4,6 meter ini akan mengalami kesulitan, "Kondisi alur lebih parah daripada yang kami bayangkan," Ujarnya.
Untuk mengatasi persoalan ini, PT Pelindo Bengkulu sedang melakukan konsolidasi lagi dengan PT Pelindo Pusat dan PT Rukindo agar bisa mendatangkan kapal keruk yang ukurannya lebih kecil, "Paling tidak sampai kapal keruk halmahera bisa bekerja," Jelas Effendy.
Sementara itu, kapal keruk Inai Kekwa yang dikontrak PT Pathaway International rencananya akan mulai bekerja pada kamis ini setelah rusak selama lebih dari sebulan, "Kami sudah melakukan uji coba pagi tadi," Kata Ali Berti, kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Provinsi Bengkulu.
PT Pelindo mendatangkan Kapal Keruk Halmahera, Minggu (7/6), karena menilai Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu dan PT Pathaway International tidak serius untuk memecahkan persolan alur masuk Pelabuhan Pulau Baai yang kian kritis akibat pendangkalan.
HARRI PRATAMA ADITYA