Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masalah Ekonomi Penyebab Pekerja Anak Masih Tinggi

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Makassar: Jumlah pekerja anak di Sulawesi Selatan tinggi. Banyak perusahaan yang masih mempekerjakan anak-anak. Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, yang menghadiri Hari Dunia Menetang Pekerja Anak di Makassar, Jumat (12/6) sore, mengatakan penyebab pekerja anak ini karena kondisi perekonomian yang belum membaik sehingga masih banyak anak-anak yang harus membantu perekonomian keluarganya.

Data Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sulawesi Selatan menyebutkan jika masih banyaknya anak-anak dibawah umur yang dipekerjakan disektor formal seperti di pabrik-pabrik, konstruksi, perkebunan, pertanian, pertambangan, nelayan, dan pelelangan ikan. Sementara disektor non formal seperti pemulung dan loper koran. "Penyebab utama pekerja anak ini karena kemiskinan. Orang tua membiarkan anak bekerja agar mampu menyumbang 20-25 persen dari pendapatan keluarga," kata Sekretaris LPA Sulawesi Selatan, M Ghufran H Kordi K, yang disela-sela acara.

Menurutnya, tidak menjadi masalah anak-anak ini bekerja asal mereka tetap sekolah, lama kerjanya tidak lebih dari empat jam, dan bidang pekerjaanya bukan sektor terburuk seperti pemulung dan pelacur. Ghufran mencontohkan, salah satu perusahaan udang di kawasan industri Makassar, mempekerjakan sekitar 160 anak berusia 15-18 tahun, dengan lama kerja 10 jam diluar lembur. Melihat kondisi ini, gubernur menghimbau kepada pengusaha-pengusaha di daerah ini tidak mempekerjakan anak-anak dengan alasan biaya lebih murah, karena ini sama saja dengan mengeksploitasi anak. "Ada banyak pekerja anak di home-home industri dan kerja kelompok, tetapi kalau industri besar tidak memakai pekerja dibawa umur," kata Syahrul.

Menurut Syahrul, saat ini di Makassar ada sekitar 82 ribu kepala keluarga (KK) yang masih hidup miskin, dari jumlah ini, 28 ribu KK yang punya potensi anak-anaknya tidak sekolah. Sekitar 5 persen tidak punya pekerjaan pasti

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam acara puncak peringatan hari dunia menentang pekerja anak, Gubernur juga sempat berdialog dengan pekerja anak. Dua anak yang sempat mengajukan pertanyaan adalah Karsy dan Risna. "Di tempat kami ada banyak anak-anak yang bekerja sebagai pemulung, apa upaya bapak untuk mengurangi ini?," tanya Risna, anak pemulung yang terpaksa harus membantu kedua orang tuanya memulung untuk membiayai 5 anaknya.

Menjawab pertanyaan Risna, Syahrul mengajak peranan camat dan kepala desa untuk melakukan pencegahan anak-anak di bawah umur bekerja seperti layaknya orang dewasa.

IRMAWATI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

1 hari lalu

Ilustrasi Pemerkosaan. shutterstock.com
Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.


Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

22 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.


Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

38 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).


Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

47 hari lalu

Penanganan kasus pengeroyokan di SMP Negeri 13 Terititip, Balikpapan Timur. Instagram/PolsekBppntimur
Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya


Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

49 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.


Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

49 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong


KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

58 hari lalu

KPAI dan UPTD PPA Kota Tangerang Selatan mendatangi Polres Tangsel dalam kasus bullying di SMA Binus Serpong, Selasa 20 Februari 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.


FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

59 hari lalu

Binus School Serpong. serpong.binus.sch.id
FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.


Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

59 hari lalu

Mobil yang dinaiki Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tiba di Binus School Serpong pasca viralnya berita perundungan siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Perundungan ini menyebabkan korbannya dirawat di rumah sakit. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.


Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

3 Februari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.