TEMPO Interaktif, Tangerang: Pemerintah Kabupaten Tangerang menggelar pengobatan massal penyakit kaki gajah (viliarias) di seluruh wilayah itu mulai Jumat (12/6).
Sebanyak 2,5 juta dari 3,4 juta warga Kabupaten Tangerang akan diberi obat kaki gajah untuk mencegah dan mengantisipasi penularan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk tersebut.
"Target kami 2,5 juta penduduk Kabupaten di seluruh kecamatan dan desa," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Hani Haryanto, Jumat (12/6).
Hani mengatakan dalam program pengobatan massal ini, Pemerintah Kabupaten Tangerang dibantu oleh Departemen Kesehatan dalam penyediaan obat. Pemerintah daerah, kata dia, menyiapkan anggaran sebesar Rp 900 juta.
Pengobatan massal kaki gajah dilakukan secara menyeluruh di 31 kecamatan di Kabupaten Tangerang. Dalam hal ini, 40 puskesmas dikerahkan untuk melakukan jemput bola dalam pemberian obat tersebut. "Petugas Puskemas dan kader Posyandu kami kerahkan," kata Hani.
Hani mengatakan pengobatan massal dilakukan untuk mencegah penularan penyakit kaki gajah yang bisa menyebabkan cacat permanen. Dengan meminum obat tersebut sebanyak lima kali secara berturut-turut dalam lima tahun, seseorang akan terhindar dari penyakit kaki gajah.
Penyakit kaki gajah merupakan salah satu penyakit yang menghantui warga Kabupaten Tangerang saat ini. Penyakit yang timbul akibat bakteri vilariasis dengan medium gigitan nyamuk itu telah menyerang 228 warga Kabupaten Tangerang secara kronis. "Itu akumulasi dan data tahun 2009 ini," kata Hani.
Hani mengatakan jumlah penderita kaki gajah setiap tahunnya terus bertambah. Tahun 2008 tercatat 18 penderita baru dan pada tahun ini tercatat lima penderita baru. Banyaknya penderita kaki gajah yang tersebar di berbagai wilayah membuat sejumlah kecamatan menjadi endemis penyakit itu.
Menurut Hani, saat ini sebanyak 15 kecamatan di wilayahnya menjadi endemis kaki gajah, di antaranya Rajeg, Sepatan, Cikupa, Pakuaji, Mauk dan Kronjo.
JONIANSYAH