TEMPO Interaktif, Jakarta: Mantan Gubernur Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) Maizar Rahman berpendapat naiknya harga minyak tahun ini tak bakal membebani keuangan negara.
"Pemasukan negara dari produksi minyak, gas, dan batu bara masih bisa menutupi pembengkakan subsidi akibat kenaikan harga minyak," ujarnya ketika dihubungi, Jumat (12/6).
Maizar menyebutkan, harga minyak pada akhir tahun diramalkan bisa mencapai US$ 75 per barel. Namun karena lima bulan pertama harga rata-rata tiap barel minyak US$ 49,5, dengan sisa tujuh bulan tahun ini, sepanjang tahun harga rata-ratanya diperkirakan ada di kisaran US$ 60 per barel saja. Harga tersebut masih berada di dalam jangkauan asumsi harga minyak anggaran pendapatan dan belanja negara 2009 yang US$ 50-70 per barel.
Namun, untuk mengantisipasi kenaikan harga minyak, Maizar meminta pemerintah mengembangkan serta memaksimalkan penggunaan bahan bakar lainnya semisal batubara, panas bumi (geothermal), dan bahan bakar nabati (biofuel). "Meski hasilnya mungkin tak instan, baru bisa didapat dalam jangka waktu menengah," kata dia.
BUNGA MANGGIASIH