Tidak sedikit biaya yang dikeluarkan para imigran ini untuk menuju Pulau Christmas. "Mereka membeli kapal nelayan Bengkulu dengan harga 90 juta rupiah," ujarnya. Selain itu, para imigran ini sudah menyiapkan beras satu ton beserta bahan makanan lainnya. Mereka juga membawa bahan bakar minyak seberat tiga ton yang disimpan dalam dirigen untuk bekal di perjalanan. Perjalanan mereka ini diatur seorang calo asal Pekanbaru berinisial J. "Saat ini sedang dalam proses pemeriksaan." tutur Agung.
Sebelum sampai di Bengkulu, ternyata para imigran gelap ini lebih dulu mampir di jakarta, "Mereka terbagi dalam tujuh kelompok kecil," katanya. Di Bengkulu, mereka tinggal terpisah di hotel-hotel tak jauh dari pantai.
Para Imigran ini ditangkap oleh Polisi Bengkulu di sekitar pantai di Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, Jumat siang, (12/6). Sempat terjadi kejar-kejaran antara polisi dan para imigran karena mereka takut tertangkap.
Jumlah Imigran yang tertangkap awalnya 34 orang, namun bertambah menjadi 46 setelah polisi berhasil menangkap beberapa orang lagi, masih di sekitar lokasi yang sama pada sorenya. Menurut Agung, para imigran gelap ini keluar dari negara asalnya untuk mencari penghidupan yang lebih layak di negara lain.
Setelah melakukan tes kesehatan sore ini di Kantor Polresta Bengkulu, para imigran ini akan dibawa ke Kantor Imigrasi Bengkulu untuk pendataan lebih lanjut.
HARRI PRATAMA ADITYA