TEMPO Interaktif, Bandung: Rizwan Husein Saputra, bocah berusia lima tahun yang ditemukan tewas tenggelam di kawasan wisata Waterboom Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Sabtu (13/6), adalah anggota rombongan TK Al Azhar Syifa Parahyangan, Cimareme, Kabupaten Bandung Barat. Rizwan adalah salah seorang siswa di taman kanak-kanak itu.
"Rizwan bersama ibu dan kakaknya berangkat dari rumah hari Sabtu sekitar jam 07.00 pagi untuk ikut rombongan TK Al Azhar (Syifa Budi Parahyangan) ke Jakarta," kata Arif (16), paman korban, saat ditemui di rumah duka di Kompleks Permata Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (14/6) siang.
Ada pun Apep, ayah korban, kata dia, tidak ikut ke Jakarta karena sedang sakit. Sekitar pukul 13.00, Apep mendapat telepon dari Heni, ibu korban, bahwa Rizwan meninggal karena kecelakaan. "Saat itu juga Pak Apep langsung menyusul ke Jakarta," kata Arif.
Seperti diketahui, Rizwan ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa di kolam renang khusus anak Waterboom Sabtu (13/6) siang sekitar pukul 12.45 WIB. Korban tewas diduga karena tenggelam. Mayat korban sempat divisum di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Rizwan adalah bungsu dari dua anak pasangan Apep dan Heni. Ia berwisata ke Waterboom Indah Kapuk bersama ibunya, Heni, dan kakaknya, Reza Hasan (9).
Jasad Rizwan tiba di rumah duka Jalan Berlian V3 Kompleks Permata Cimahi, Kabupaten Bandung Barat pada Sabtu tengah malam. "Setelah dimandikan dan disalatkan, (korban) langsung dibawa ke Banjar sekitar jam 02.00 (Minggu 14/6) untuk dimakamkan," kata Arif.
Rizwan dimakamkan di tempat pamakaman di kawasan Banjar Kolot, Kota Banjar, Jawa Barat, Minggu (14/6).
Saat Tempo menyambangi rumah duka di Kompleks Permata Cimahi Jalan Berlian Nomor V3 Kabupaten Bandung Barat, keluarga sudah membawa jenazah korban ke Banjar. Rumah duka kini memang hanya ditunggui Arif bersama Entis (37), paman korban lainnya.
Arif mengaku belum mengetahui kronologi peristiwa maut yang menimpa keponakannya itu. "Ibunya almarhum juga semalam belum sempat cerita karena masih shock," akunya. Ia juga belum tahu kapan kembali dari Banjar.
ERICK P. HARDI