TEMPO Interaktif, Batu: Sebanyak 246 siswa sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan di Kota Batu yang tidak lulus ujian nasional akan diikusertakan dalam ujian paket C sebelum 23 Juni. Bagi siswa tak lulus yang ingin mengulang tidak dilarang.
Demikian disampaikan Marjadi, Pelaksana Harian Kepala Dinas Pendidikan, kepada Tempo sebelum mengikuti rapat paripurna penetapan lima rancangan peraturan daerah di gedung parlemen setempat, Senin (15/6).
Untuk mencegah kegagalan di tahun depan, kata Marjadi, Dinas Pendidikan akan melakukan evaluasi menyeluruh dengan melibatkan tiga komponen utama, yakni Dinas Pendidikan dan kepala sekolah, serta siswa dan masyarakat.
“Kami menyadari adanya kelemahan dalam manajerial pendidikan, lemahnya dalam proses belajar-mengajar. Kami tidak menyalahkan siswa dan para orang tua. Ini murni tanggung jawab kami,” kata Marjadi.
Berdasarkan data kelulusan siswa yang dirilis Dinas Pendidikan diketahui, dari total 1.597 peserta ujian nasional (953 siswa SMA dan 644 siswa SMK), yang tidak lulus berjumlah 246 orang atau 15,40 persen.
Siswa SMA yang paling banyak tidak lulus ujian. Dari 953 siswa, yang lulus 731 orang (jurusan Bahasa, IPA, IPS) atau 76,70 persen. Sedangkan angka kelulusan siswa SMK mencapai 92,86 persen atau 598 orang dari 644 siswa. Angka kelulusan di atas target 90 persen.
Sebelumnya, Wali Kota Eddy Rumpoko mengaku sangat kecewa dan geram atas peringkat terendah ketidaklulusan siswa di Jawa Timur. Kekecewaan ia ungkapkan terbuka dalam apel pagi hari ini. Eddy meminta seluruh aparat dan jajarannya tidak menyalahkan siswa dan orang tua siswa. “Itu tanggung jawab kita bersama,” kata Eddy.
Angka ketidaklulusan 2009 lebih buruk dari 2008 yang saat itu Kota Batu berada di peringkat 36 dari 38 kota dan kabupaten di Jawa Timur.
ABDI PURMONO