TEMPO Interaktif, Tangerang: Direktur Rumah Sakit Omni Internasional Serpong, dr Bina Ratna Kesuma Fitri mengakui, salah satu anggota tim dokter yang merawat kembar Jayden dan Jayred sempat ke luar negeri saat kedua bayi lahir prematur itu dalam perawatan.
"Memang sempat ke luar negeri, tapi sudah disiapkan dokter penggantinya," ujarnya Senin (15/6) siang ini.
Kepergian dokter Fredy Limawal, dokter spesial anak Rumah Sakit Omni yang saat itu menangani langsung kembar Jayden dan Jayred, dipermasalahkan oleh ibu bayi itu Juliana Dharmadi. Juliana menduga kebutaan permanen yang terjadi pada Jayred dan kelainan silindris 2,5 pada kedua mata Jayden akibat kelalaian dokter tersebut.
Bina mengatakan penanganan kembar Jayden dan Jayred dilakukan oleh tim dokter rumah sakit Omni yang terdiri dari sejumlah dokter spesialis dan berkompeten di bidangnya. Saat dokter Fredy Limawal ke luar negeri, menurut Bina, dokter lainnya segera menggantikannya. Hal itu sama sekali tidak menganggu dan mempengaruhi proses penanganan pasien.
Soal penanganan Jayred dan Jayden, kata Bina, pihaknya sudah mengadakan rapat internal dengan Komite Medik rumah sakit Omni. "Hasilnya tidak akan kami ungkapkan disini," katanya.
Ketika ditanya apakah ada sanksi jika dokter rumah sakit Omni terbukti lalai dalam penanganan Jayden dan Jayred, Bina mengatakan tidak ingin berandai-andai. "Kami punya tahapan prosedur sendiri," tuturnya.
Karena masalah ini sudah dilaporkan ke polisi dengan dugaan malpraktik, rumah sakit Omni akan mengikuti proses hukum tersebut. "Kita hormati saja proses hukum yang sedang berjalan," kata Bina.
Juliana melahirkan prematur di rumah sakit rumah sakit Omni pada 26 Mei 2008. Saat itu usia kandungannya baru 33 minggu. Petugas medis memasukan anaknya ke dalam inkubator. Beberapa hari setelah itu, salah satu putranya didagnosi menderita kebutaan.
Untuk mengobati anaknya, Juliana terbang ke Australia. Dokter di sana mengatakan kerusakan mata anaknya sudah stadium empat. Kerusakan itu diduga akibat penanganan bayi lahir prematur yang tidak benar.
Setelah sebulan di Australia, Juliana dan bayinya kembali ke tanah air. Berbekal pemeriksaan dokter-dokter di Australia, dia mendatangi Omni untuk meminta catatan medis bayinya selama ditangani rumah sakit itu. “Tapi mereka selalu menghindar,” katanya.
Dua bulan lalu, pihak rumah sakit meminta bertemu dengan Juliana dan suaminya. Dalam pertemuan itu manajemen memberi penjelasan tentang kondisi Jared dan Jayden selama dalam perawatan. Karena merasa disepelekan, Juliana kemudian menyerahkan kasus ini ke pengacara O.C. Kaligis dan melaporkannya ke polisi.
JONIANSYAH