"Kebutaan tidak terdeteksi sebelumnya," ujar Direktur Rumah Sakit Omni, dr Bina Ratna Kesuma Fitri, siang ini (15/6).
Namun soal akan ada gangguan penglihatan pada bayi lahir prematur, kata Bina, sudah disampaikan dan dikonsultasikan kepada orangtua bayi. Selain ganguan penglihatan, Bina meneruskan, pada bayi prematur akan terjadi risiko kematian, gagal fungsi otak, kelainan jantung, kelainan kongenital, dan gagal fungsi paru-paru yang mengakibatkan bayi sulit bernafas.
Pada penanganan bayi Jayred dan Jayden, kata Ratna, tim dokter Rumah Sakit Omni sudah berupaya melakukan tindakan penyelamatan nyawa bayi tersebut."Tim dokter kami berhasil menyelamatkan nyawa bayi, namun akibat kelahiran prematur di luar kuasa kami," kata Bina.
Dalam penanganan dan perawatan Jayden dan Jayred selama dirawat di rumah sakit itu, menurut Bina, tim dokter sudah melakukan semuanya sesuai dengan standar profesi dan standar prosedural yang ditetapkan.
Jayred dan Jayden lahir dengan waktu yang kurang 10 minggu dari kelahiran normal. Kedua bayi itu lahir dengan berat 1.300 gram dan 1.500 gram. Karena lahir belum waktunya di mana organ tubuhnya belum matang dan berfungsi sempurna, maka kedua bayi itu dirawat dalam inkubator selama 40 hari.
Selama dalam perawatan Inkubator, kata Bina, untuk membantu pernafasannya bayi diberikan oksigen (O2). Bina membantah jika pihaknya lalai dan kelebihan memberikan 02. "Pemberian 02 sudah sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan," kata dia.
JONIANSYAH