TEMPO Interaktif, Jakarta: Kepolisian Sektor Kebayoran Lama meringkus puluhan preman dalam seminggu terakhir. Mereka diringkus dalam Operasi Cipta Kondisi yang digelar dalam rangka mengamankan pemilihan presiden.
Kepala Kepolisian Sektor Kebayoran Lama Komisaris Makmur Simbolon mengatakan para preman itu diciduk di berbagai tempat di wilayah Kebayoran Lama. "Mulai dari pasar, stasiun, pengkolan, maupun daerah-daerah yang dianggap meresahkan lainnya," kata Makmur pada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (16/6).
Dia melanjutkan operasi ini ditujukan bagi upaya pengamanan menjelang pemilihan presiden Juli mendatang. Apalagi, kata dia, menjelang pemilihan presiden kemungkinan meningkatnya gangguan keamanan terbuka lebar. Karena itulah pihaknya melakukan pencidukan para preman yang selama ini dianggap banyak meresahkan.
"Berbagai jenis premanisme kita bersihkan," lanjut Makmur. Jumlah yang ditangkap aparat mencapai 50 orang. Mereka berasal dari beragam latar belakang seperti pemalak, parkir liar, pengamen, maupun timer ilegal.
Makmur mencontohkan para pemalak di pengkolan angkutan kota dianggap sudah sangat meresahkan. Setiap melewati suatu pengkolan, para sopir angkutan kota ada yang ditarik 'ongkos keamanan' hingga Rp 1.000-Rp 2.000. Jika tidak memberi, maka keamanan sopir maupun angkutan kota menjadi taruhannya. "Ada yang dibaret, kaca dipecah, maupun dilarang melewati rute," kata dia.
Demi menggalakkan pemberantasan preman, Makmur mengaku operasi tersebut digelar sebanyak empat kali seminggu. "Kekuatan personel 50 orang kita sebar ke berbagai wilayah," kata dia.
AMIRULLAH