Menurut Jianto, perekonomian suatu negara akan bisa maju jika jumlah wirausahawan mencapai dua persen dari jumlah penduduk. Data di Badan Pusat Statistik menunjukkan jumlah wirausahawan di Indonesia masih sebesar 0,18 dari total jumlah penduduk. "Kita kalah jauh dengan Singapura yang sudah mencapai tujuh persen," ujarnya.
Program Wirausaha Muda mulai dijalankan PT Bank Mandiri TBK sejak tahun 2007. Sasaran Wira Usaha Muda adalah mahasiswa berbagai program strata dan alumni perguruan tinggi yang berusia di bawah 35 tahun. Dalam program ini, Bank Mandiri menggelar sejumlah kegiatan seperti workshop, beasiswa, kuliah umum wirausaha, penghargaan, kompetisi business plan, training wirausaha, dan program pembinaan wirausaha.
Ada tiga bidang usaha yang dikembangkan dalam Wirausaha Muda. Pertama, bidang wirausaha industri dan jasa mandiri meliputi sektor pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan jasa. Kedua, bidang wirausaha boga maniri yang mencakup sektor pengolahan makanan dan minuman. Ketiga, bidang wirausaha kreatif mandiri yang meliputi sektor desin fashion, video, film, fotografi, kerajinan, desain, arsitektur, dan komputer.
Untuk tahun ini, Bank Mandiri mengadakan penjaringan calon wirausahawan di sembilan kota yang bekerjasama dengan perguruan tinggi. Di Malang, Wirausaha Muda diawali dengan kegiatan workshop yang diikuti 660 mahasiswa dari 11 perguruan tinggi negeri dan swasta. "Kita berharap bisa mengubah pola pikir mahasiswa untuk menjadi wirausahawan dan menciptakan lapangan pekerjaan baru," tutur Jianto.
Rektor Universitas Brawijaya (UB) Yogi Sugito mengatakan mahasiswa perlu didorong untuk menjadi wirausahawan agar tak tergantung dengan lapangan kerja yang tersedia. UB sebagai universitas wirausaha juga telah mengembangkan berbagai program untuk mendorong mahasiswa menjadi wirausahawan. "Kami menyambut baik karena program ini bisa membantu UB lebih cepat mencetak mahasiswa menjadi wirausahawan," katanya.
BIBIN BINTARIADI