TEMPO Interaktif, Jakarta - Posisi kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) PT Bank Mandiri Tbk di sektor usaha menengah naik mendekati 3 persen (gross). Pada awal tahun NPL Mandiri di sektor itu masih berada di level 2,1 persen.
Direktur Komersial Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengatakan posisi kredit bermasalah itu naik karena rata-rata pendapatan debitur komersial mandiri menurun akibat krisis. "Banyaknya debitur yang pendapatannya menurun membuat kesulitan membayar kredit," kata Zulkifli di Plaza Mandiri Jakarta, Kamis (25/6).
Sektor industri yang melemah dan menjadi penyumbang peningkatan NPL tersebut antara lain sektor industri manufaktur dan industri yang berorientasi ekspor.
Dia melanjutkan, kredit tumbuh Rp 41,4 triliun, yaitu dari Rp 135,5 triliun menjadi Rp176,9 triliun. Jumlah dana murah meningkat 14,4 persen atau sebesar Rp 19,6 triliun yaitu dari sebesar Rp 136,2 triliun menjadi Rp 155,7 triliun.
EKO NOPIANSYAH