TEMPO Interaktif, BANDUNG - Setiap musim kemarau tiba, sekitar 1000 hektar lahan konservasi di Jawa Barat sengaja dibakar untukmembuka lahan baru. Kebakaran itu umumnya terjadi di kawasan Gunung Nasional Ciremai,Kuningan, Papandayan Garut dan Gunung Halimun, Sukabumi. "Ini harus segera dihentikan," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat Apel siaga Bencana Kebakaran Hutan di Bumi Perkemahan Rancaupas Ciwidey Kabupaten Bandung.Jum'at,(25/6).
Heryawan menyatakan, tahun 2008 lalu sekitar 1.957 hektar lahan kawasan konservasi yang terbakar. Pada tahun ini paling tidak dari data terakhir menunjukan sekitar 1.246 lahan yang terbakar."Kebanyakan kebakaran hutan terjadi diwilayah priangan timur," ujarnya.
Selain menyiapkan, aparat siaga bencana kebakaran lahan, Pemerintah Jawa Barat juga mensiagakan Rp 30 miliar untuk gerakan rehabilitasi lahan kritis. Dananya akan dibagikan ke pemerintah Kabupaten Kota. "Perlu peningkatan pengawasan agar tidak terjadi perambahan hutan dan pembakaran hutan," katanya.
Lahan kritis di Jawa Barat sendiri terus berkurang tiap tahun. Pemerintah selain melakukan rehabilitasi, juga memperbaiki daerah aliran sungai. Langkah ini dilakukan bersama Komando Daerah Siliwangi. Anggarannya sekitar Rp 25 miliar. "Diutamakan perbaikan kawasan sungai Citarum" ujarnya.
Anang Sudarna, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat menegaskan, lahan yang sering terbakar adalah kawasan perhutani. Tahun lalu lahan konservasi yang terbakar mencapai 642 hektar. "Selain banyaknya luas lahan yang terbakar, banyak terjadi perambahan lahan di wilayah priangan timur." ujar Anang.
ALWAN RIDHA