Acuan harga minyak untuk antaran Agustus naik US$ 1,05 ke US$ 72,54 per barel menjelang sore hari waktu Singapura di perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange. Sebelumnya, harga sempat naik ke posisi US$ 73,38. Senin kemarin, harga minyak pun sudah melejit US$ 2,33 ke level US$ 71,49 per barel.
Minyak bergerak dari harga di bawah US$ 35 pada Maret sebagai bagian dari kekhawatiran investor terhadap kucuran stimulus fiskal Amerika yang perlahan-lahan bisa mengerek tingkat inflasi. Investor acap kali membeli komoditas seperti minyak mentah sebagai lindung-nilai terhadap pelemahan dolar dan naiknya inflasi.
Nilai tukar euro juga menguat terhadap dolar AS dengan US$ 1,4108 tiap satu euro pada Selasa (30/6) ini, atau bertambah dari posisi sebelumnya di level US$ 1,4078 tiap satu euro Senin (29/6) kemarin.
Kenaikan harga juga dipicu oleh serangan militan di Nigeria pada Senin lalu, yang kali ini menghancurkan sebagian dan menutup instalasi minyak milik Royal Dutch Shell. Nigeria merupakan produsen minyak terbesar di Afrika.
Harga minyak mencapai US$ 73,23 per barel dalam perdagangan awal bulan ini, atau tertinggi sejak Oktober lalu.
Di London, harga minyak jenis Brent Laut Utara juga naik US$ 1,11 ke US$ 72,10 per barel di perdagangan ICE Futures.
AP | BOBBY CHANDRA