Saat ini harga gula nasional berkisar Rp 7600 hingga 11.000 per kilogram dengan harga rata - rata nasional gula sebesar Rp 8.491 per kilogram.
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengakui harga gula masih relatif tinggi. Menurutnya harga gula pada semester satu, Januari hingga Juni 2009 cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan harga di bulan Juli hingga akhir tahun karena musim giling terjadi di pertengahan tahun.
"Sekarang sudah memasuki puncak produksi, yang penting jelang puasa dan leparan diperkirakan harga sudah turun," ujarnya di sela meninjau Pasar Glodok, Jakarta Sabtu (4/7).
Direktur Bina Pasar dan Distribusi Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Departemen Perdagangan Jimmy Bella menambahkan saat ini harga lelang gula di PT. Perkebunan Nusantara turun hingga Rp 6.800 per kilogram setelah sebelumnya sempat mencapai harga Rp. 7.300 per kilogram. "Harga lelang sudah turun, tapi belum tercermin langsung ke pengecer karena masih menjual stok lama," katanya.
Jimmy memperkirakan harga lelang dapat turun hingga Rp 6000 per kilogram seiring puncak masa panen giling tebu. "Malah mungkin harga bisa sama dengan Harga Pokok Produksi (HPP) gula yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 5350," tambahnya.
Sebelumnya kalangan pengusaha kesulitan menurunkan harga gula di level konsumen kaerna harga beli gula di pelelangan PT Perkebunan Nusantara yang menjadi modal berkisar Rp 7.300 perkilogram. Ketua Asosiasi Pengusaha Gula dan Terigu Indonesia Natsir Mansur mengatakan pengusaha gula masih harus menanggung biaya distribusi, bunga bank, angkut susut dan transportasi yang membuat harga gula di level konsumen mencapai Rp 8500 perkilogram. Harga gula baru dapat turun apabila penerintah menyesuaikan harga jual gula di pabrik hingga level Rp 6000 per kilogram agar harga gula di level konsumen turun.
VENNIE MELYANI