TEMPO Interaktif, Bandung - Belasan anggota Organisasi Kemasyarakatan Manggala Garuda Putih Bandung menggeruduk diskotek Caesar Palace Jalan Braga Bandung Senin (6/7) malam. Mereka ingin meminta keterangan terkait pemukulan dua teman mereka oleh sekitar 10 petugas satuan pengamanan diskotek Minggu (5/7) tengah malam. "Tujuan kami datang sekarang untuk minta klarifikasi ke pihak Caesar Palace maupun pihak sekuritinya supaya tidak terjadi kealahpahamanan lebih jauh," kata Empi Supriata, pimpinan organisasi itu di lokasi Senin (6/7) malam.
Empi menuturkan, mulanya Minggu tengah malam, dua anggota Ormas tersebut yakni Jaka dan Randy serta dua rekan lainnya datang ke Caesar Palace untuk meghibur diri. Saat baru masuk, Jaka bertemu seorang perempuan bernama Angel, mantan pacarnya. Angel saat itu ditemani teman prianya.
Menurut Empi, saat itu bertemu Jaka sempat menjerit dan lalu melakukan cium pipi kanan-kiri dengan mantan pacarnya itu. Namun teman pria Angel, sebut saja, John salah paham. "Dia menyangka Angel menjerit karena dipukul Jaka, padahal tidak," tutur Empi.
Saat itu juga, John meminta bantuan Satpam diskotek. Buntutnya, sejumlah petugas pengamanan menyeret Jaka dan Randi serta memukulinya hingga babak belur. "Akibatnya, Jaka harus dirawat di Rumah Sakit Immanuel (Bandung) dann langsung divisum," kata Empi.
Saat para anggota Ormas datang, sejumlah polisi berseragam dan tanpa seragam langsung melakukan penjagaan di sekitar diskotek.
Koordinator keamanan Caesar Palace Heri mengakui anak buahnya memukuli korban. Ia menyatakan manajemen siap bertanggung jawab dan memberikan ganti kerugian.
"Kami minta maaf atas kejadian itu dan kami akan bertanggungjawab," katanya usai pertemuan perdamaian yang difasilitasi polisi dengan perwakilan ormas.
Ia juga mengakui salah seorang pelaku pemukulan adalah petugas yang juga anggota TNI. "Soal pelaku sekuriti yang juga anggota (TNI) akan diproses hukum,"tandasnya.
ERIK P. HARDI