TEMPO Interaktif, Jakarta - Tanggul Situ Gintung, Ciputat, Tangerang Selatan akan dilengkapi dengan pintu otomatis untuk mengatur volume dan tekanan air yang ada didalam situ. Pemasangan pintu air otomatis itu sebagai langkah pengamanan agar air tidak meluap dengan membuat bencana bagi warga sekitar. ”Jika air penuh, pintu secara otomatis akan terbuka dan membuang air ke arah limpasan,” ujar Penjabat Walikota Tangerang Selatan, Shaleh M.T, di Serpong, Selasa 7/7.
Menurut Shaleh, pintu air itu juga akan membatasi debit air maksimal kapasitas situ dan dengan sendirinya mengalir ke arah limpasan. Selain itu, kaat dia, disisi kanan dan kiri pintu air akan dipasang sebuah alat pembuang Lumpur.” Lumpur yang menumpuk didasar situ secara berlahan akan diangkat dan dibuang,”kata Shaleh.
Shaleh mengatakan hal tersebut merupakan bagian dari pembangunan dan rehabilitasi Situ Gintung pasca tragedy jebolnya tanggul situ peninggalan colonial Belanda tersebut pada 27 Maret lalu yang menewaskan 100 orang dan puluhan orang dinyatakan hilang. Pintu air didesign sedemikain rupa untuk mengimbangi kapasitas situ yang diperkecil hingga 50 persen.
Proyek pembangunan kembali tanggul dan rehabilitasi Situ Gintung secara menyeluruh, menurut Shaleh, saat ini sedang masuk tahap prakualifikasi lelang. Proyek yang menelan dana sebesar Rp 97 Mlyar itu, kata Shaleh, akan dikerjakan oleh Balai Besar Ciliwung Cisadane. ”Balai besar yang mengerjakan,” kata Shaleh.
Daerah sekitar situ akan dikelilingi tanggul yang terbuat dari beton dan dibuat jongging track serta ditanami pohon-pohon. Luas situ sekitar 2 hektar akan diperkecil hingga 1 hektar. Sementara diwilayah tanggul yang jebol akan dibangun dan dielngkapi dengan pintu air dan alat pembuangan Lumpur.
Air akan dibuang melalui daerah limpasan situ yang diperlebar hingga 26 meter dengan panjang 700 meter. Didaerah limpasan air ini nantinya akan dibuat tendon air dan ditanami pohon-pohon. Untuk lahan daerah limpasan air tersebut, kata Shaleh, Pemerintah akan membebaskan lahannya. ”Daerah limpasan dilarang ada bangunan,” katanya.
Bangunan yang kini ada disekitar limpasan situ akan ditertibkan. ”Namun, untuk daerah yang tidak termasuk limpasan Situ diperbolehkan, warga yang punya lahan dipersilahkan kembali membangun ditempat semula,” ujarnya.
JONIANSYAH