Sekretaris Pelaksana Harian Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) Penanggulangan Bencana (PB) Kalsel, H Fakhruddin AM, ST, MAP, di Banjarmasin, Kamis, menyebutkan, dari 91 titik hotspot tersebut tersebar pada 11 kabupaten di Kalimantan Selatan.
Menurut Fakhruddin, dari sebanyak 91 titik hotspot yang muncul di kawasan hutan, lahan pertanian dan semak belukar se-Kalsel tersebut, terbanyak tercatat satelit NOAA tanggal 26 Mei 2009 mencapai 50 titik.
Sedangkan selama bulan Juni, hotspot yang terpantau satelit mulai tanggal 17 Juni 2009 tercatat satu lokasi di Kabupaten Banjar, 18 Juni dua lokasi, di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Tapin.
Kemudian, tanggal 19 Juni berada ditiga lokasi yakni di Kabupaten Kotabaru dan dua lokasi di Kabupaten Tapin, tanggal 20 Juni muncul pada tujuh lokasi yakni Kabupaten Tapin dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), masing-masing dua lokasi.
Selanjutnya, di Kabupaten Banjar, Barito Kuala (Batola) dan Kabupaten Kotabaru, masing-masing satu lokasi, tanggal 21 Juni satu lokasi di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), 25 Juni, dua lokasi di Kabupaten Banjar.
Disamping itu, tanggal 27 Juni, tiga lokasi yakni Kabupaten Barito Kuala, HSS dan HST, 28 Juni dua lokasi di Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Tapin dan tanggal 29 Juni satu lokasi di Kabupaten Tapin.
Sementara itu, untuk bulan Juli 2009 yang terpantau satelit sebanyak empat titik yakni tanggal 4 Juli, dua titik yakni satu di Kabupaten Banjar dan satu di Kabupaten HSS, sedangkan tanggal 5 Juli terpantau dua titik seluruhnya di Kabupaten Banjar.
Hotspot yang terpantau satelit sebanyak 91 titik di Kalsel itu, kata Noordian, tersebar pada 11 kabupaten di Kalsel yakni terbanyak di Kabupaten Banjar mencapai 28 titik, disusul Kabupaten Tapin sebanyak 20 titik.
Kemudian, Kabupaten Tanah Laut (Tala), 11 titik, Barito Kuala (Batola), 11 titik, Kotabaru tujuh titik, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) sebanyak tiga titik, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), empat titik.
Kabupaten HSS sebanyak empat titik, Kabupaten Tabalong, Balangan dan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), masing-masing satu titik.
Dia menjelaskan, dari 91 titik hotspot di Kalsel tahun 2009 tersebut sebagian besar berasal dari areal penggunaan lain (APL), namun ada juga di kawasan hutan produksi (HP) dan kawasan hutan lindung (HL).
Kawasan hutan produksi yang diduga terbakar tersebut berada di Kabupaten Kotabaru, Kabupaten Banjar, Tapin, Tanah Laut dan Kabupaten Tanah Bumbu.
KHAIDIR RAHMAN