Menurut Wahyu, berdasarkan data yang tercatat Dinas Kesehatan, korban yang sudah positif virus tersebut adalah WA, 37 tahun, laki-laki warga Serpong; QG, 33 tahun, berjenis kelamin laki-laki warga Serpong; BE, 50 tahun, berjenis kelamn laki-laki warga Bintaro; FZ, 14 tahun, laki-laki warga Serpong; FP, 4 tahun, laki-laki warga Pamulang; NN, 34 tahun, perempuan warga Tangerang Selatan; PW, 44 tahun, warga Curug; serta SR, 14 tahun, perempuan warga Pamulang.
Wahyu menjelaskan, penyebaran virus flu babi di Banten terjadi bukan hanya antar negara, namun dua warga yang berinisial NN dan PW diduga kuat tertular didalam negeri saat keduanya kontak langsung dengan penderita flu babi, “Karena kedua orang itu tidak ada riwayat perjalanan keluar negeri, sedangkan yang ada riwayat kunjungan kesejumlah negara seperti Australia, Filipina, Malaysia dan Singapura,” ujarnya.
Untuk meminimalisir penyebaran, kata Wahyu, pihaknya terus mengetatkan pengawasan dengan bekerjasama balai karantina hewan di Bandara Soekarno Hatta dengan mengecek setiap orang yang baru turun dari pesawat dengan alat pemindai suhu tubuh. “Kami menyemprotkan alkohol 70 persen bagi mereka yang suhu tubuhnya melebihi normal,” kata Wahyu.
Selain hal tersebut, pihaknya juga telah menyebarkan sebanyak 72.000 tablet tamiflu ke seluruh kota dan kabupaten di Banten. “Rumah sakit, puskesmas, semua sudah kita sebarkan. Rencananya pekan depan, pasokan akan kami tambah lagi,” katanya. Meski semakin mewabah, tambah Wayu, masyarakat diminta tidak panik berlebihan, “Karena meski penularannya berbahaya, tapi penyakit ini tidak mematikan,” katanya.
Wahyu menuturkan, saat ini pemerintah menjadikan dua rumah sakit pemerintah sebagai rujukan pasien flu babi, yakni RSUD Serang dan RSUD Tangerang, “Warga juga bisa ke rumah sakit swasta, jika biaya ingin diganti bisa mengajukan klaim ke Departemen Kesehatan.”
Sementara itu, meski belum menerima kasus pasien terduga flu babi, RSUD Serang telah menyiapkan satu ruangan dengan tiga tempat tidur khusus untuk penanganan pasien flu babi. Direktur RSUD Serang Budiardjo mengatakan, pihaknya juga sudah membentuk tim penanganan flu babi yang terdiri dari dokter ahli penyakit dalam, dokter ahli paru-paru, dokter anak, spesialis radiologi, UGD, patologi klinik dan forensik.
MABSUTI IBNU MARHAS