TEMPO Interaktif, Bandung - Tiga puluh rumah sakit swasta, daerah, dan institusi TNI dan Polri di Kota Bandung disiagakan untuk menerima pasien suspect flu babi. Dinas Kesehatan akan mengeluarkan surat edaran kesiagaan tersebut besok (Rabu,15/7). "Rumah sakit diminta terlibat tangani flu burung," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Gunadi Sukma Bhinekas, Selasa (14/7).
Dalam surat yang tinggal ditanda tanganinya itu, kata Gunadi, pihaknya meminta setiap rumah sakit menyediakan kamar khusus untuk merawat pasien suspect flu babi. "Minimal satu kamar ada 4 tempat tidur," ujarnya.
Soal kesiapan tim medis di 30 rumah sakit itu menangani kasus suspect flu babi, dia yakin petugas telah memiliki pengetahuan bagaimana menangani penyakit menular. "Sekarang siap tidak siap, rumah sakit harus siap," tegasnya.
Dia mengaku masih menerima keluhan dari pengelola rumah sakit untuk menyiapkan ruang isolasi. Ruangan itu, katanya, tidak harus seperti di RS Hasan Sadikin yang ideal. "Itu tinggal solusi mereka nanti, yang penting harus ada (kamar isolasi)," ujarnya.
Soal pembayaran biaya perawatan oleh pasien suspect flu babi atau hak klaim rumah sakit swasta ke pemerintah nantinya,ketentuan tersebut tidak diatur dalam surat edaran. Sementara ini, Gunadi hanya mengimbau rumah sakit agar tak melupakan fungsi sosialnya. Dia menyerahkan klausul soal biaya itu ke Dinas Kesehatan Jawa Barat. "Yang penting pasien dirawat dulu," katanya.
Tiga puluh rumah sakit yang disiagakan untuk menampung pasien suspect flu babi selain RS Hasan Sadikin, Bandung, antara lain, RS Rajawali, Santosa, Advent, Santo Borromeus, Al Islam, RS Pindad, Sariningsih, dan RSUD Astana Anyar serta Ujung Berung.
ANWAR SISWADI