“Lima orang telah dinyatakan sembuh, satu di antaranya positif, sedangkan empat lainnya meski dinyatakan sembuh namun masih menunggu hasil laboratorium,” kata Trisno Heru Nugroho, Kepala Bagian Hukum dan Humas RS dr Sardjito, Yogyakarta, Rabu (15/7).
Namun pada Selasa (14/7) malam ada lima orang yang masuk ke bangsal Kartika yang dikhususkan bagi pasien ynga diduga terinveksi virus H1N1. Mereka adalah AR, 20 tahun mahasiswi yang mendamping mahasiswa asal Korea Selatan di Gunungkidul Yogyakarta. Yang lainnya adalah AG, K, semuanya 14 tahun adalah warga Klaten Jawa Tengah dan FS, 14 tahun warga Kalasan yang usai mengikuti kontes paduan suara di Korea Selatan. Sedangkan ES, 7 tahun adalah warga Sewon, Bantul, namun belum diketahui riwayat kontak terakhirnya.
Lima orang yang sudah diperbolehkan pulang adalah AR (pelajar), GB (pelajar) GS (perawat), N (pelajar) dan ED (mahasiswa asal Australia).
Menurut Heru, hingga saat ini pasien yang dirawat di bangsal Kartika sebanyak enam orang. Sedangkan lima dokter yang juga baru tiba dari Korea Selatan juga diisolasi di ruangan yang disedikan khusus untuk mereka.
“Hingga siang ini pasien semuannya sebelas, namun lima dokter yang diisolasi tinggal menunggu batuk-batuknya,” kata Heru.
Heru menambahkan, menurut cerita AR yang mendampingi 7 mahasiswa asal Korea Selatan para mahasiswa tersebut juga terserang flu. Namun belum diketahui ke mana mereka periksa dan di mana mereka menginap.
Mengenai pembiayaan obat pencegahan virus digratiskan. Sedangkan untuk biaya rawat inap masih menunggu instruksi dari direksi setelah Indonesia dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) flu babi.
Dihubungi terpisah, Deddy Pranowo Eryono, sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia DI Yogyakarta untuk mengantisipasi penyebaran virus flu babi pihak hotel selalu menyediakan masker. Jika ada tamu yang demam diwajibkan memakai masker dan segera periksa ke dokter.
“Kebersihan hotel harus selalu dijaga, pihak bandara pun harus segera memeriksa semua penumpang, bukan hanya yang di terminal kedatangan internasional, domestik juga harus di-scan,” kata Deddy.
MUH SYAIFULLAH