Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk Koorniadji mengatakan pemulangan IN ini dilakukan menyusul keluarnya hasil pemeriksaan laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur pagi tadi (16/7). Berdasarkan hasil tersebut, pihak rumah sakit memperbolehkan kedua orang tua IN membawanya pulang ke Desa Campur, Kecamatan Gondang, Nganjuk, Jawa Timur.
“Hasil laboratorium menunjukkan negatif H1N1. Virus yang menyerang adalah flu biasa,” kata Koorniadji, Kamis (16/7).
Dengan hasil ini, dia meminta masyarakat untuk tidak terlalu khawatir tentang penyebaran virus flu babi di Kabupaten Nganjuk. Menurut dia, hingga saat ini kabupaten tersebut masih dinyatakan aman dan bebas dari penyakit mematikan ini.
Sebagai langkah pencegahan, Dinas Kesehatan setempat telah menyiagakan pasokan tamiflu ke seluruh puskesmas. Saat ini, sebanyak 5.000 butir tamiflu telah siap didistribusikan ke kawasan rawan flu babi.
Kesiapan yang sama dilakukan manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk Eko Sidarta mengaku telah menyediakan perangkat penanganan pasien flu babi yang terdiri dari ruang isolasi dan tenaga medis khusus. “Kita tidak mau tergopoh-gopoh saat kasus sudah terjadi,” kata dia.
Sebelumnya IN, pelajar SLTA yang menjadi peserta program pertukaran pelajar di Missouri, Amerika Serikat, diduga terinfeksi flu babi. Dia menderita demam tinggi dan batuk saat mendarat di bandar udara Soekarno Hatta Jakarta 8 Juli lalu. Petugas kesehatan Bandara merekomendasikan pemeriksaan medis lanjutan kepada IN karena dicurigai terjangkit virus H1N1.
HARI TRI WASONO