Pasukan yang akan diturankan dalam pengamanan, lanjut Sagom adalah satuan khusus penanggulangan teror (Gultor). "Mengenai berapa jumlahnya itu telah dikoordinasikan langsung pada komandannya, saya tidak bisa menjelaskan," ujarnya. Intinya, lanjut dia TNI selalu siap membantu dalam jumlah berapapun dan kapanpun. "Tergantung permintaan dari polisi".
Untuk pengungkapan siapa pelaku pengeboman dan apa motifnya, Sagom tak menolak jika TNI juga dilibatkan. "Pokoknya selama polisi memerlukan kami untuk bantu apapun terkait peristiwa kemarin kami pasti bantu," ujarnya. Sagom juga meyakinkan bahwa pasca pengeboman polisi juga telah berkoordinasi dengan komandan pasukan Gultor.
Pada Desember tahun lalu, TNI dan polisi pernah menggelar latihan gabungan terkait penanggulangan dan antisipasi aksi terorisme. Latihan tersebut digelar selama empat hari dengan melibatkan kurang lebih tujuh ribu personil TNI/Polri. Sayangnya hingga latihan gabungan usai, Polri dan TNI belum juga selesai menyusun prosedur standar operasi bersama.
TITIS SETIANING