TEMPO Interaktif, Tangerang - Pihak Pondok Pesantren Dar-Al Qolam memulangkan 500 santrinya yang mengalami demam massal sejak satu pekan ini. Tindakan ini dilakukan karena mereka tidak percaya dengan penanganan yang dilakukan oleh tim Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.
"500 santri yang demam mereka pulangkan sejak hari minggu lalu," ujar Allan Surtana, Kepala Puskesmas Jayanti dan salah satu dokter yang bertugas menangani para santri kepada Tempo, siang ini.
Menurut Allan, pihak pesantren menolak ditangani oleh tim dinas kesehatan yang telah satu pekan ini berada didalam pondok pesantren untuk melakukan karantina, masker, pemberian tamiflu, penyuluhan dan monitoring setelah mendapati para santri mengalami demam massal yang gejalanya mirip flu babi.
Hingga siang ini, kata Allan, suasana masih memanas. Pihak pesantren menolak orang luar untuk datang dan masuk ke area pesantren termasuk para dokter dan tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.
Kepala Bidang Pemberantasan Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Yully Soenar Dewanti menyayangkan tindakan yang dilakukan pihak pesantren itu. "Pihak pesantren sama sekali tidak bisa diajak kerjasama dalam melaksanakan Undang-undang kesehatan," katanya.
Menurut Yully, pemulangan para santri kerumah masing-masing itu sama saja menyebarluaskan penyakit yang ditakutkan yaitu H1N1. "Bisa dibayangkan jika virus itu menjangkiti keluarga dan lingkungan santri itu tinggal," kata Yully.
Dia menilai, pihak pesantren tidak melaksanakan sistem pendidikan yang baik dan hanya mengejar keuntungan semata. "Kami telah melakukan tindakan sesuai dengan prosedur tetap penanganan penyakit yang kami duga adalah H1N1," tutur Yully.
JONIANSYAH