Menurut pengamatan Tempo, Minggu (26/7), sejumlah pengunjung maupun petugas Rumah Sakit Ulin Banjarmasin dari satpam hingga petugas apotek, terlihat menggunakan masker di lingkungan Rumah Sakit Ulin Banjarmasin.
Rata-rata mereka mengaku, takut tertular virus flu babi yang sekarang penderitanya masih dirawat inap di ruang isolasi RSUD Ulin Banjarmasin. “Masker, untuk jaga-jaga, supaya tak tertular,” kata Hasbiannor, salah seorang pengunjung rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan Drg Rosihan Adhani mengungkapkan pihaknya menyiapkan 80 ribu masker untuk warga masyarakat. Permintaan masker makin melonjaknya permintaan masker dalam tiga hari terakhir terkait positifnya lima pelayan rumah makan Simpang Raya Banjarmasin terjangkit flu babi. ”Untuk petugas rumah sakit, mereka ada jatah tersendiri,” kata Rosihan.
Rosihan meminta agar tidak semua pasien rumah sakit dan keluarga pasien yang bertamu di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin menggunakan masker. Tapi cukup mereka yang kontak atau berkaitan dengan pasien flu babi saja.
Dari Rumah Sakit Umum Ulin Banjarmasin, dilaporkan kelima pekerja rumah makan yang positif flu babi: Yu, 21 tahun; Ir, 17 tahun; He, 21 tahun; JS, 19 tahun; dan Ar, 21 tahun. Mereka semua warga Jalan Gatot Subroto Banjarmasin. Kondisi mereka terus membaik.
Pada Senin (27/7), kelimanya kembali akan menjalani tes. Hasil sample cairan mulut dan foto dada kelima pasien akan dikirim ke Labotorium Departemen Kesehatan di Jakarta.
Menurut Kepala Hubungan Kemasyarakatan Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin Muhammad Yusuf, jika hasilnya tetap positif, mereka akan terus dikarantina. Tetapi jika dinyatakan negatif, kelima pasien tersebut akan dipulangkan. Mereka saat ini ditanggani dua dokter akhir paru yakni dr Mohammad Isa dan dr Ali Asagaf.
KHAIDIR RAHMAN