Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taman Nasional Komodo Menuju Tujuh Keajaiban Alam

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Zurich - Taman Nasional Komodo akhirnya terpilih sebagai satu di antara 28 finalis dalam pemungutan suara Tujuh Keajaiban Alam (New 7 Wonders of Nature) yang diadakan organisasi New7Wonders, Selasa lalu. Para finalis lainnya adalah obyek wisata alam yang sudah tersohor, seperti Grand Canyon, Great Barrier Reef, dan hutan hujan Amazon. Selain itu, beberapa obyek yang mungkin tak pernah Anda dengar, semisal Gunung Lumpur Azerbaijan dan Jeita Grotto di Libanon.
Dengan lolosnya Taman Nasional Komodo ini, berarti tinggal satu fase final sebelum kawasan konservasi bagi reptil terbesar di dunia itu menjadi satu di antara New 7 Wonders of Nature. Sebuah panel pakar memilih ke-28 finalis dari 77 nominasi yang terpilih pada putaran pertama pemungutan suara. Panel yang diketuai Federico Mayor, mantan Ketua Organisasi Pendidikan, Budaya, Dan Ilmu Pengetahuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), memilih para finalis berdasarkan keseimbangan geografis, keanekaragaman, dan nilainya bagi kehidupan manusia.
Petualang Swiss, Bernard Weber, yang menjadi pimpinan New7Wonders, memuji kegigihan para pendukung Taman Nasional Komodo dari seluruh dunia sehingga dapat menjadi satu di antara 28 finalis dari 440 obyek alam lain di seluruh penjuru dunia. "Ini sebuah prestasi yang luar biasa, dan mata semua penduduk dunia akan menatap Taman Nasional Komodo dan Indonesia selama dua tahun ke depan," ujar Weber.
Weber menyatakan pemilihan tujuh keajaiban alam ini akan menjadi upaya pemecahan rekor karena diikuti oleh jutaan orang dari seluruh dunia selama dua tahun. "Untuk memilih tujuh keajaiban alam yang baru, tujuh lokasi yang akan menjadi bagian dari memori dunia sepanjang masa," ujarnya.
Dalam pemilihan ini, semua orang dari seluruh dunia bisa menyampaikan suaranya lewat Internet maupun telepon. Tujuh obyek alam yang memperoleh suara terbanyak akan diumumkan pada 2011 dan melengkapi tujuh keajaiban buatan manusia yang telah terpilih dua tahun lalu.
Lebih dari satu triliun penduduk dunia diperkirakan akan bergabung dalam pemilihan ini, kata Weber. "Kampanye ini akan berkontribusi pada apresiasi lingkungan sekitar kita, dan bukan hanya yang ada di negara kita, tapi di seluruh dunia," katanya. "Bila kita atau anak-anak kita ingin menyelamatkan sesuatu, kita harus mengapresiasinya terlebih dulu."
Partisipasi terbesar berasal dari negara-negara Asia, termasuk Indonesia, India, Bangladesh, dan Vietnam. Begitu pula dari Amerika Latin. "Namun, partisipasi dari Amerika juga lumayan tinggi," kata Weber.
Dibandingkan dengan di negara lain, penduduk di negara-negara Afrika lebih banyak memberikan suaranya melalui telepon seluler. "Suara yang mereka berikan menghasilkan peningkatan suara terbesar dalam beberapa pekan terakhir," katanya.
Weber menolak menyampaikan berapa suara yang masuk sejauh ini. Namun, organisasi itu berencana mengumumkan detail profil para pemilih suatu saat. Registrasi di situs mereka bertujuan mencegah orang memberikan suara dua kali.
Sekitar 100 juta orang telah berpartisipasi dalam pemilihan tujuh keajaiban buatan manusia pada 2007. Pemenang dalam kontes ini adalah Colosseum (Italia), Tembok Raksasa Cina, Taj Mahal (India), Petra (Yordania), Patung Christ the Redeemer (Brasil), Machu Picchu (Peru), dan Piramida Chichen Itza di Meksiko.
TJANDRA DEWI | AP | NEW7WONDERS | MSN
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

21 hari lalu

Seekor biawak di Pulau Biawak, Indramayu, Jawa Barat, 26 Juni 2014. Pada sore hari, biawak-biawak berenang di tepi pantai untuk memangsa ikan. TEMPO/Aditya Herlambang
Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,


Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

31 hari lalu

Pulau Komodo. (Antara)
Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

KSOP Kelas III Labuan Bajo memperpanjang larangan kapal wisata untuk berlayar ke Pulau Komodo Taman Nasional Komodo (TNK) hingga 20 Maret 2024.


Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

4 Oktober 2023

Wisatawan berkunjung di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur.  Tempo/Tony Hartawan
Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

Tim SAR melaporkan hilangnya turis asal China di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat.


5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

15 September 2023

Kapolsek Komodo Ajun Komisaris Polisi Ivans Djarat (kiri) berdamai dengan sekuriti Bank BRI Unit Nggorang bernama Guido Andre Sandi setelah insiden penganiayaan di ATM KCU Nggorang, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, 13 September 2023 [istimewa]
5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

Kapolsek Kompdo Ivans Djarat menganiaya seorang satpam bank di NTT gegara ditegur memakai helm saat di ATM. Berikut sederet faktanya.


Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

15 September 2023

Ilustrasi penganiayaan
Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

Kapolsek Komodo menganiaya satpam bank di NTT menuai reaksi Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat. Ini kata mereka.


Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

16 Agustus 2023

Komodo di Labuan Bajo. Dok. Kemenparekraf
Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

Garuda Indonesia mengangkut 6 ekor komodo dari Jakarta untuk menuju Labuan Bajo atau translokasi ke habitat alaminya.


Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

15 Agustus 2023

Dua ekor anak komodo (Varanus komodoensis) berada di dalam kandang exhibit saat acara pemberangkatan komodo menuju habitat aslinya di Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 14 Agustus 2023. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerja sama dengan TSI Bogor dan PT Smelting memberangkatkan sebanyak 6 ekor komodo yang merupakan hasil pengembangbiakan di TSI Bogor. ANTARA/Arif Firmansyah
Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

Komodo merupakan spesies yang rentan terhadap kepunahan, dan dikategorikan sebagai spesies rentan dalam daftar IUCN Red List.


Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

26 Juli 2023

DPPU Komodo Labuan Bajo melayani pengisian avtur pesawat di daerah itu. FOTO/Jhon Seo
Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Komodo, Labuan Bajo, NTT, dalam sehari bisa menyalurkan 33 kilo liter (Kl) avtur untuk melayani 13 pesawat.


Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

25 Juli 2023

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) dan Menteri BUMN Erick Thohir mencoba kendaraan taktis Maung 4x4 di kompleks PT Pindad (Persero), Malang, Jawa Timur, Senin, 24 Juli 2023. Presiden Jokowi berkunjung ke PT Pindad (Persero) untuk meninjau produksi alat utama sistem senjata (alutsista) sekaligus membahas besarnya potensi ekspornya. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

Selain memproduksi mobil Maung, PT Pindad juga memiliki lima kendaraan taktis. Simak informasinya dan profil PT Pindad di sini:


Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk Penumpang Mulai Diuji Coba, Cek Fasilitasnya

4 Juli 2023

Presiden Jokowi meninjau pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar, Bandung, 13 Oktober 2022. Instagram/Sekretariat Kabinet
Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk Penumpang Mulai Diuji Coba, Cek Fasilitasnya

Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk penumpang dinamai Red Komodo atau Komodo Merah yang terinsporasi hewan khas Indonesia dari zaman prasejarah yakni komodo.