TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Paisen yang diduga terjangkit virus influensa A H1N1 baru (flu babi) Rumah sakit dr Sardjito Yogyakarta berambah dua orang. Hingga saat ini kedua pasien tersebut masih dirawat di ruang khusus isolasi flu babi. Mereka terdeteksi di bandara Adisujtipto usai melakukan kunjungan ke Thailand. Mereka adalan N dan I warga Yogyakarta. Mereka masuk ke ruang isolasi khusus flu babi di rumah sakit tersebut Minggu petang (26/7).
“Semuanya warga Yogyakarta, jumlah keseluruhan yang pernah dirawat sebanyak 25 orang, tiga dinyatakan positif dan yang masih dirawat tinggal dua orang saja,” kata Sumardi, ketua satuan tugas penanggulanagn flu burung dan flu babi DI Yogyakarta, Senin (27/7).
Saat ini, kata dia Rumah Sakit Dr. Sardjito masih mengatur alat Polymerase Chain Reaction (PCR) yang digunakan untuk mendeteksi indikasi flu babi pada darah, lendir hidung, dan lendir tenggorokan pasien. Alat tersebut masih dikalibrasi dan diset sehingga pada minggu depan sudah bisa difungsikan. Jika alat tersebut sudah bisa difungsikan, maka sampel darah dan lendir tidak perlu dikirim le laoratorium milik Departemen Kesehatan di Jakarta.
”Biar pasien yang diduga terjangkit flu babi tidak menunggu lama untuk mengetahui apakah ia positif atau negatif dari virus tersebut,” kata Sumardi.
Menurut Humas Rumah Sakit dr Sardjito, Trisno Heru Nugroho, biasanya hasil kiriman dari Jakarta akan sampai dalam waktu 2-4 hari. Namun saat ini bisa lebih lama dari waktu tersebut karena antrian banyak sekali.
Trisno menjelaskan potensi untuk penyebaran virus flu babi di Yogyakarta sangat tinggi. Dari 3 orang yang positif terinveksi flu babi yang sudah diperbolehkan pulang masih sangat berpontensi untuk menyebarkan penyakit ini tersebut. Menurutnya masa inkubasi flu babi tersebut ada 2 kali masa inkubasi atau 14 hari. Dari 25 pasien yang diduga terjangkit flu babi, ada yang sudah pulang padahal hasil dari Jakarta belum turun.
”Karena Indionesia sudah dinyatakan Kejadian Luara Biasa (KLB) flu babi maka semua obat dan perawatan pasien digratiskan,” kata Heru.
MUH SYAIFULLAH