TEMPO Interaktif, CIREBON- Lagi, Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Cirebon merawat pasien suspect flu babi. Ia adalah Sulaiman, 40 tahun, warga Kejaksan, Kota Cirebon. Saat ini Sulaiman dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit itu.
Menurut Ketua Tim Penanggulangan flu burung dan flu babi, dr Ali Hanafiah, Sulaiman baru masuk ke ruang isolasi RSUD Gunung Jati tadi pagi, Senin (27/7) sekitar pukul 10.00 WIB. "Ia mengeluhkan panas, demam, agak pegel dan batuk," kata Ali.
Sulaiman merupakan pegawai cargo Jakarta-Singapura. Pada Selasa (21/7) ia kembali ke Indonesia. "Namun saat itu ia mengaku tidak demam maupun sakit," katanya.
Sabtu (25/7) saat sudah berada di Cirebon ia mengaku panas, demam, sedikit pegel dan batuk. Saat itu ia bilang menderita gejala tersebut usai memakai kipas angin.
Ia pun segera berobat ke Puskesmas Pamitran. Namun karena memiliki riwayat berada di negara yang sudah endemi flu babi, pihak puskesmas pun merujuk Sulaiman ke RSUD Gunung Jati. "Puskesmas melaporkannya ke Dinkes," kata Ali.
Saat ini, Sulaiman memasuki kasus investigatif, yaitu memeriksa kondisi pasien. PIhak rumah sakit sudah melakukan pemeriksaan darah terhadap Sulaiman. Namun untuk pemeriksaan lendir baik dari hidung maupun tenggorakan menurut Ali masih harus menunggu hasil dari laboratorium di Jakarta.
Sebelumnya, RSUD Gunung Jati juga merawat pasien suspect flu babi lainnya yaitu Juju,31, warga Sumberjaya, Kabupaten Majalengka. Juju adalah TKW yang baru pulang dari Hongkong dan masuk ke RSUD GUnugn Jati sejak Jumat (17/7) lalu. Setelah melalui pemeriksaan di laboratorium, ternyata Juju dinyatakan positif menderita flu babi.
Namun Ali mengungkapkan, saat berada dirawat di rumah sakit, Juju sudah memasuki masa penyembuhan, karena saat berada di camp di Hongkong, ia sudah sempat berobat. Hari ini pun, Juju sudah dinyatakan benar-benar sembuh sehingga sudah diperbolehkan untuk pulang.
IVANSYAH