TEMPO Interaktif, Kabul - Presiden Afganistan Hamid Karzai pada hari Senin menawarkan pembicaraan damai kepada militan Taliban jika mereka meninggalkan kekerasan dan meminta hubungan yang baru dengan Barat jika dia memenangkan pemilihan presiden bulan depan.
Karzai dianggap favorit dalam pemilihan 20 Agustus mendatang. Tetapi peluang itu dapat bergantung pada pengikut dari suku Pashtun yang bergolak di selatan dan timur, di mana pasukan Amerika dan Inggris bulan ini menderita korban tertinggi dari perang delapan tahun mereka.
Pesaing ketatnya dari 39 calon diperkirakan dari mantan Menteri Luar Negeri Abdullah Abdullah, yang bisa memaksa pemilihan lanjutan jika pemilih yang rendah di antara suku Pashtun, suku terbesar di negeri itu dan di Taliban, mencegah Karzai dari mayoritas suara.
Dalam wawancara dengan The Associated Press di kantornya, Karzai berupaya menggapai kaum Pashtun yang tidak puas, dengan menawarkan dialog dengan anggota Taliban yag tidak berafiliasi dengan Al Qaidah dan mereka yang ingin menanggalkan kekerasan dan mengumumkannya di publik.
Tapi Presiden itu mengatakan ia belum siap untuk membicarakan permintaan utama Taliban, yaitu kepastian waktu penarikan semua pasukan asing, karena dia menilai keberadaan mereka adalah untuk kepentingan nasional.
"Afgan masih menginginkan hubungan yang kuat secara fundamental dengan Amerika Serikat"' kata Karzai. "Saya juga tahu dan warga Afgan tahu bahwa keberadaan pasukan internasional di Afganistan membawa kestabilan terhadap Afganistan."
Namun demikian, Karzai mengatakan kehadiran Amerika Serikat dan NATO harus didasarkan pada kemitraan di mana para partner tidak kehilangan nyawa mereka, hak milik mereka, dan harga diri mereka sebagai konsekuensi kemitraan itu.
AP | ERWIN