TEMPO Interaktif, Kediri - Maraknya kasus penyebaran virus AH1N1 atau flu babi ke beberapa pondok pesantren membuat pengurus Pondok Pesantren Lirboyo khawatir. Pengurus meminta seluruh santri melakukan upaya bersih-bersih secara menyeluruh.
Ketua I Ponpes Lirboyo KH Ibrahim Hafidz mengatakan gerakan bersih lingkungan ini untuk mengantisipasi serangan virus flu babi sebagaimana yang menyerang santri di Surabaya dan Malang.
Setiap santri diminta membersihkan kamar dan fasilitas pondok, seperti kamar mandi dan tempat belajar, dengan rutin. "Kami tidak ingin kecolongan seperti pondok lain," kata Gus Bram kepada Tempo, Rabu (29/7).
Saat ini terdapat lebih dari 10 ribu santri putra dan putri yang belajar di pondok tersebut. Mereka menempati ratusan kamar yang tersedia di dalam lingkungan pondok. Menurut Gus Bram, setiap 400 kamar ditempati kurang lebih 4.000 santri dari berbagai daerah di Indonesia, sehingga setiap satu kamar terdiri dari 10-12 santri.
Kondisi itulah, menurut Gus Bram, yang membuat para santri rentan terhadap serangan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Hal itu terbukti dengan banyaknya santri yang mengeluh terkena influensa seiring perubahan musim. Namun, tak banyak dari mereka yang menjalani pengobatan ke rumah sakit pondok. "Bagi santri penyakit flu bukan ancaman serius," kata Gus Bram.
Selain membersihkan pondok, Gus Bram juga memerintahkan seluruh santri untuk melakukan aktivitas olah raga. Aktivitas ini dilakukan setiap hari Jumat dan bersifat wajib. Hal ini untuk menjaga kondisi kesehatan santri yang setiap hari berkutat dengan kitab dan buku agama.
Gus Bram juga berharap para santri bisa menjaga kondisi kesehatan mereka di luar pondok karena saat ini hampir seluruh santri di pondok tersebut sedang menikmati libur panjang di kampung masing-masing. Dari 10 ribu santri yang ada, hanya tersisa 500 santri yang tinggal. "Saya tidak ingin mereka pulang ke pondok membawa penyakit," katanya.
HARI TRI WASONO